Berita

Penumpang di atas kapal Princess Diamond di lepas pantai Jepang/Net

Dunia

Infeksi Meluas, 355 Orang Penumpang Kapal Pesiar Princess Diamond Di Jepang Positif Corona

MINGGU, 16 FEBRUARI 2020 | 12:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jumlah orang yang dinyatakan positif terinveksi virus corona atau COVID-19 di kapal Princess Diamond yang dikarantina di lepas pantai Jepang meningkat menjadi 355 orang.

Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato pada Minggu (16/2). Jumlah itu meningkat 70 orang dari jumlah semula yang dikonfirmasi oleh pemerintah Jepang.

"Sejauh ini, kami telah melakukan tes untuk 1.219 orang. Dari jumlah itu, 355 orang dinyatakan positif. Dari jumlah itu, 73 orang tidak menunjukkan gejala," jelas Kato.


Angka-angka baru itu datang ketika Amerika Serikat sedang bersiap untuk mengevakuasi beberapa warganya dari kapal pesiar yang telah dikarantina di pelabuhan Yokohama sejak 5 Februari lalu itu.

Selain Amerika Serikat, Hong Kong juga bersiap untuk memulangkan 330 warganya dari atas kapal dan mengambil penerbangan carter.

Kanada juga mengumumkan keputusan serupa untuk memulangkan warga negaranya di atas kapal.

Diketahui bahwa upaya Jepang mengendalikan infeksi virus pada kapal tersebut telah memicu keprihatinan internasional.

Pasalnya, kapal itu tiba di lepas pantai Jepang pada awal Februari dengan lebih dari 3.700 penumpang dan anggota kru dari lebih dari 50 negara dan wilayah di dunia.

Namun kapal segera dikatantina setelah pihak berwenang menemukan bahwa seorang penumpang yang turun dari kapal itu di Hong Kong selama pelayarannya dinyatakan positif terinfeksvi virus corona.

Petugas kesehatan yang mengecek kesehatan para penumpang kapal terus menemukan infeksi baru di antara penumpang dan anggota kru. Mereka yang positif terinfeksi virus segera dibawa ke rumah sakit Jepang. Sementara itu, penumpang lainnya diberitahu untuk tetap tinggal di dalam kabin masing-masing selama periode karantina 14 hari yang akan berakhir pada Rabu (19/5).

Jepang belum dapat menguji semua yang ada di kapal karena terbatasnya pasokan perangkat pengujian, fasilitas, dan tenaga kerja yang juga dibutuhkan oleh pihak berwenang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya