Berita

PM Kamboja saat menyambut para penumpang kapal MS Westerdam/Reuters

Dunia

PM Kamboja Sambut Penumpang Kapal Pesiar Yang Ditolak Lima Negara

JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 | 10:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ribuan penumpang kapal pesira MS Westerdam akhirnya bisa turun dari kapal pada Jumat (14/2) setelah dua minggu berlayar di laut tanpa kepastian akibat ditolak oleh lima negara. Penolakan terjadi karena ketakutan akan virus corona yang saat ini sedang mewabah di China dan sejumlah negara lainnya di dunia.

MS Westerdam, yang mengangkut 1.455 penumpang dan 802 awak kapal akhirnya, berlabuh di kota pelabuhan Sihanoukville, Kamboja pada Kamis (13/2). Kapal berlabuh di lepas pantai sejak pagi hari untuk memungkinkan pejabat Kamboja naik dan mengumpulkan sampel dari para penumpang dengan tanda-tanda kesehatan yang buruk atau gejala mirip flu.

Setelah tes dilakukan, menurut Kementerian Kesehatan Kamboja, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun orang di kapal tersebut yang didapati membawa virus mematikan itu.


Kemudian, otoritas Kamboja memberikan izin bagi penumpang untuk turun pagi tadi (Jumat, 14/2) dan mengakhiri ketidakpastian untuk palayaran yang terjadi dua pekan belakangan.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen secara pribadi menyapa para penumpang yang baru turun dengan jabat tangan dan karangan bunga mawar.

"Saya dan istri saya memberinya cokelat sebagai bentuk penghargaan kami," kata Lou Poandel, seorang turis dari New Jersey yang baru turun dari kapal.

Operator kapal, Holland America Line, yakni sebuah unit dari Carnival Corp (CCL.N) yang berbasis di Miami, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kini pihaknya sedang mempersiapkan penerbangan carter untuk membantu penumpang kembali ke rumah masing-masing.

"Rincian penerbangan sedang dikomunikasikan kepada para tamu saat mereka selesai, dan diharapkan bahwa pendaratan penuh akan memakan waktu beberapa hari mengingat jadwal penerbangan carter," begitu bunyi pernyataan tersebut seperti dimuat Reuters.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Kamboja atas sikap solidaritas internasional yang dilakukan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya