Berita

Prank soal virus corona yang dilakukan di kereta bawah tanah/RT

Dunia

Prank Virus Corona Di Kereta Bawah Tanah, Pria Ini Terancam Lima Tahun Penjara

SELASA, 11 FEBRUARI 2020 | 07:44 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Membuat lelucon atau prank merupakan hal yang kerap mengundang gelak tawa. Namun, tidak demikian jika dilakukan di waktu dan tempat yang salah.

Hal itulah yang dilakukan oleh seorang pria muda asal Rusia. Dia adalah seorang blogger bernama Karomat Dzhaborov. Bersama dengan teman-temannya, dia sempat membuat panik gerbong kereta bawah tanah Moskow beberapa waktu lalu dengan lelucon atau prank yang dia lakukan.

Pada saat itu, dia mengenakan pakaian olahraga hitam dan masker penutup wajah. Dia berjalan di sepanjang gerbong kereta bawah tanah di salah satu jalur tersibuk di Moskow sebelum tiba-tiba jatuh di lantai dan mulai kejang kesakitan.


Beberapa orang di sekitarnya bergegas untuk membantunya. Namun dia dengan cepat melarikan diri dan berteriak "Coronavirus! Coronavirus!".
Ulahnya membuat panik para penumpang lainnya. Mereka bergegas keluar begitu kereta mencapai stasiun terdekat.

Seluruh adegan tersebut direkam di kamera dan menjadi bahan guyonan. Rekaman itu pun kemudian diunggah secara online seminggu yang lalu. Rekaman tersebut kemudian dilihat oleh banyak orang di Rusia, termasuk polisi. Rekaman video itu pun menuai banyak kecaman.

Dikabarkan Russia Today (Senin, 10/2), otoritas keamanan Rusia mengatakan bahwa orang-orang iseng itu sengaja memprovokasi kepanikan di kereta bawah tanah. Polisi juga mencurigai mereka melakukan hooliganisme yang merupakan pelanggaran serius yang bisa menghadapi ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.

Hooliganisme sendiri adalah perilaku mengganggu atau melanggar hukum seperti kerusuhan, bullying, dan vandalisme.

Setelah mengetahui tuduhan terhadapnya, Dzhaborov kemudian menyerahkan diri di Kantor Kejaksaan.

Pengacara sang blogger mengatakan bahwa kliennya tidak mengira bahwa video itu akan menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.

"Tujuannya adalah untuk menarik perhatian publik tentang kurangnya masker wajah, untuk masalah coronavirus dan perlunya orang untuk melindungi diri mereka sendiri dengan masker," jelasnya.

Tetapi para penyelidiklah yang sekarang akan melihat motif Dzhaborov, karena pengadilan memerintahkan penahanan sang blogger selama 30 hari, sambil menunggu penyelidikan.

Selain Dzahborov, dua orang rekannya yang terlibat dalam aksi tersebut juga ditahan oleh polisi. Komputer dan telepon pintar dengan bukti dalam kasus itu disita dari rumah mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya