Berita

Anggota militer El Salvador berjaga di dalam dewan legislatif negara itu saat mendampingi Presiden Nayib Bukele/CNN

Dunia

Presiden Gandeng Tentara Bersenjata Ke Parlemen, Kemunduran Demokrasi?

SELASA, 11 FEBRUARI 2020 | 07:24 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden El Salvador Nayib Bukele menyita perhatian publik El Salvador dan dunia akhir pekan lalu (Minggu, 9/2). Tidak seperti biasanya, dia hadir dalam sesi khusus di parlemen negara tersebut dengan membawa tentara bersenjata.

Presiden yang berusia 38 tahun itu hadir di Majelis Nasional dengan sekelompok tentara berseragam yang mebawa senjata otomatis. Bukele datang ke parlemen untuk menghadiri sesi khusus yang dia adakan.

Para tentara tersebut datang hanya untuk mendampingi Bukele di parlemen. Namun keikutsertaan tantara dalam kegiatan semacam itu bukanlah hal yang biasa terjadi di El Salvador.


Sesi itu digelar di tengah upaya Bukele untuk menekan anggota parlemen agar menyetujui rencananya memerangi kejahatan di dalam negeri.

Bukele ingin anggota parlemen menyetujui pinjaman 109 juta dolar AS untuk membantu memperlengkapi polisi dan tentara dalam perang melawan kejahatan di negara yang dilanda kekerasan geng.

Dia memberi mereka tenggat waktu selama seminggu untuk mengesahkan undang-undang pinjaman, tanpa menentukan tindakan apa yang akan dia ambil jika mereka gagal memenuhi tuntutannya.
Langkah Bukele menggandeng tentara ke parlemen membuat khawatir musuh-musuh politik dan kelompok-kelompok hak asasi manusia di negara tersebut. Mereka khawatir akan kemunduran demokrasi di negara Amerika Tengah itu.

Aksi "unjuk kekuatan" di parlemen semacam itu juga mendapat kecaman dari negara asing. Banyak yang khawatir bahwa Bukele menggunakan pasukan untuk mengintimidasi para pembuat undang-undang. Hal itu diperburuk karena saat ini pemimpin dari beberapa negara di Amerika Latin bersandar pada angkatan bersenjata untuk memberi mereka bantuan dalam politik domestik.

"Militer Salvador seharusnya tidak digunakan untuk menyelesaikan perselisihan antara presiden dan kongres. Perbedaan sipil harus diselesaikan oleh lembaga sipil," kata ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika Serikat, Eliot Engel di akun komite.

"Mata dunia tertuju pada El Salvador dan Nayib Bukele pada saat kritis ini," tambahnya, seperti dimuat Reuters (Selasa, 11/2).

Sementara itu, kedua partai tradisional El Salvador, yakni ARENA sayap kanan dan FMLN kiri, yang didirikan oleh mantan gerilyawan, menuduh Bukele berusaha melakukan semacam "kudeta" terhadap cabang-cabang pemerintahan lainnya.

Sekretaris jenderal partai Farabundo Marti National Liberation Front (FMLN), Oscar Ortiz, mengatakan tindakan Bukele menandai hari paling gelap bagi demokrasi negara itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya