Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Rilis Aplikasi Pendeteksi Potensi Penularan Virus Corona

SENIN, 10 FEBRUARI 2020 | 17:00 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah China bergerak cepat mengerahkan daya dan upaya untuk mengerem penyebaran wabah virus corona  yang saat ini telah menyebabkan lebih dari 900 orang meninggal dunia.

Dengan menggandeng perusahaan milik negara, pemerintah China mengembangkan aplikasi seluler yang bisa memperingatkan penggunanya ketika mereka berada dalam risiko terjangkit virus corona.

Xinhua pada Senin (10/2), mengabarkan bahwa aplikasi yang disebut dengan detektor kontak dekat itu saat ini telah tersedia untuk pengguna smartphone di China. Pengguna hanya perlu memasukkan nama, nomor telepon serta ID mereka untuk menginstalasi aplikasi.


Aplikasi ini akan bekerja dengan memberi tahu pengguna apakah mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus corona atau yang juga disebut dengan 2019-nCoV.

Aplikasi tersebut dibuat atas kerjasama Kantor Umum Dewan Negara, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) dan Korporasi Grup Teknologi Elektronik China (CETC) milik pemerintah.

Tidak jelas bagaimana aplikasi ini bekerja dan seberapa akurat dan efektif penggunaan aplikasi ini.

Pihak NHC hanya mengatakan bahwa "kontak dekat" mengacu pada seseorang yang tanpa perlindungan, berbagi kantor, ruang kelas atau rumah yang sama dengan pasien virus corona yang dikonfirmasi, atau bepergian dengan mereka dalam penerbangan yang sama atau kereta ber-AC yang tertutup.

Ini sebenarnya bukan satu-satunya aplikasi yang dikembangkan pasca virus corona mewabah di China. Sebelumnya, perusahaan keamanan siber terbesar China, Qihoo 360 juga telah membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna memeriksa apakah mereka bepergian dengan pesawat atau kereta api dengan seseorang yang terkena virus.

Selain itu, mesin pencari Baidu dari China juga telah merilis add-on untuk aplikasi Baidu Map-nya, yang menempatkan kasus-kasus yang dikonfirmasikan dan dicurigai di kota-kota yang dikunci. Peta ini juga menunjukkan data waktu nyata pada coronavirus, termasuk pembaruan lalu lintas dan pos pemeriksaan pengendalian epidemi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya