Berita

WNA China/Net

Publika

Data WNA Dan Etnis China

RABU, 29 JANUARI 2020 | 08:38 WIB

VIRUS corona harus membawa hikmah. Penyebaran lintas negara bersumber dari Wuhan China ini membawa akibat setiap negara mewaspadai pendatang dari China.

Turis yang berkunjung saat ini tidak bisa dianggap enteng. Apalagi dengan sambutan hangat Kepala Daerah segala. Banyak negara memulangkan kembali turis China.

Di samping turis juga Tenaga Kerja China legal   maupun ilegal perlu deteksi dan pengawasan. Virus corona yang belum ada vaksinnya menyebabkan kewaspadaan tidak dapat sesaat saja tetapi berdimensi waktu panjang. Mulai serius mendata TKA China.

Untuk yang legal mudah didapat perangkaannya. Akan tetapi yang ilegal harus dilakukan operasi khusus di setiap daerah. Razia dan sweeping adalah langkah bijak. Tegakkan peraturan perundang-undangan dengan mendeportasi atau hukum keras oknum yang membantu penyelundupan.

Fakta tak bisa dibantah WNA etnis China sudah sangat banyak di negeri ini. Bukan saja banyak tapi peran ekonomi, dan kini politik, semakin membesar. Masyarakat sudah mulai khawatir dengan kiprah dan perannya. Apalagi bacaan awam bahwa di lingkaran elite kekuasaan juga bergerak bebas pengusaha etnis China keluar dan masuk.

Virus corona adalah virus RRC yang merajalela. Sama-sama bahaya. Menangkal penyebaran virus sama pentingnya dengan menangkal diaspora kepentingan RRC di berbagai negara, termasuk negara Indonesia.

Jangan sampai sudah tingkat seperti di AS, sebagaimana ungkapan bahwa tidak akan bisa menjadi Presiden tanpa dukungan Yahudi. Apakah juga sudah berlaku di Indonesia bahwa tidak bisa menjadi Presiden tanpa dukungan China baik taipan, komunitas etnis, ataupun Pemerintah China?

Hikmah dari menangkal bahaya virus corona yang berasal dari China adalah menangkal bahaya China. Dahulu sering disebut "bahaya kuning". Nah mulainya dari data yang jelas tentang keberadaannya.

Berdasarkan sensus yang ter-update berapa sebenarnya jumlah dan persentase etnis China yang ada di negara Indonesia. Komposisi di setiap daerah perlu detail penggambaran. Kesimpangsiuran data dan potensi bisa mengurangi tingkat kewaspadaan.

Kita setuju bahwa diskrimasi itu tidak boleh, akan tetapi mengetahui dan memahami peta etnis juga penting. Ini tentu dalam rangka meningkatkan kewaspadaan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga kedaulatan NKRI dan membangun semangat nasionalisme bangsa Indonesia dari generasi ke generasi.

Generasi ke depan yang harus lebih kuat.

M Rizal Fadillah

Pemerhati Politik

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya