Berita

Setyardi Budiono/RMOL

Publika

Memeluk Habib Rizieq Di Mekah (Bagian 1)

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 18:53 WIB | OLEH: SETIYARDI BUDIONO

PEKAN lalu saya umrah ke Tanah Suci. Saya memimpin jamaah Mitra Amanah Travelindo, mengunjungi Madinah dan Mekah. Saya ajak orang tua, kerabat dan sahabat dekat saja.

Beberapa teman minta dijadwal ulang. "Gua akan berangkat bersama istri. Tolong atur kembali," kata Wasekjen Demokrat Andi Arief, sahabat kecil saya.

Dan pesawat Saudi Airline membawa kami menuju Bandara King Abdul Aziz, di Jedah. Alhamdulilah semua program berjalan lancar. Tak ada aral berarti.


Setelah rukun umrah beres, saya mengontak Ustad Abdul Wahid. Beliau orang kepercayaan Habib Rizieq Shihab yang menjadi satu-satunya kunci masuk ke  tokoh pendiri Front Pembela Islam (FPI). Tak ada jalur lain menuju Habib Rizieq.

Ustad Abdul Wahid tokoh di belakang semua pergerakan Habib Rizieq selama di 'negeri pengasingan', di Arab Saudi. Abdul Wahid, lelaki asli Sampang, Madura ini, sudah hampir 20 tahun bermukim di Arab. Dia paham kultur dan memiliki jaringan yang baik di sana.

Tak sembarang orang bisa bertemu Habib Rizieq. Banyak tokoh yang keinginannya tak dipenuhi. Seorang ketua lembaga tinggi negara +62, sebut saja inisialnya 'L', tak diperkenankan datang.

Saya mendapat nomor kontak Ustad Abdul Wahid dari seorang wartawan Obor Rakyat, yang juga keponakan Habib Rizieq. Saya menghubungi Ustad Abdul Wahid via kanal WhatsApp. Setelah memperkenalkan diri, dan Ustad tahu saya pernah dipenjara oleh rezim Jokowi, beliau langsung merespons. "Besok ba'da dhuhur Insya Allah diterima HRS di rumahnya".

Saya lantas menanyakan alamat kediaman Habib Rizieq. Tapi hingga menit terakhir WA saya belum dijawab. Seorang jamaah, Zarkoni, adik KH Didin Hafizdudin, tahu saya sedang mengatur pertemuan dengan Habib Rizieq. "Kalau boleh, saya ikut," katanya. Saya mengiyakan.

Malam hari Ustad Abdul Wahid kembali mengontak. Dia bertanya siapa saja yang akan datang. Sepertinya Ustad memverivikasi tamu yang berniat datang. "Saya dan seorang teman. Namanya Zarkoni, adik KH. Didin Hafizdudin," ujar saya.

Kemudian WA kembali sepi. Tak ada komunikasi lanjutan. Pertanyaan saya tentang alamat rumah Habib Rizieq belum dijawab. Saya agak gamang.

Keesokan hari, 16 Januari 2020, menjelang dhuhur, saya ajak Zarkoni ke Masjidil Haram. Sedangkan jamaah yang lain hari itu saya buatkan program ke Kota Thaif, dipimpin Muthawif yang berpengalaman.

Saya dan Zarkoni menunggu denting WA di Masjidil Haram. Setelah Dhuhur usai, saya tak kunjung mendapat alamat. Saya menunggu sambil berdzikir: Ya Rahman, Ya Rahiem ...

Sejam berlalu. Tiba-tiba Ustad Abdul Wahid mengirim WA. Isinya cuma share location alamat, di Nuzha, Mekkah. Saya cek di telepon jaraknya sekitar 30 menit dengan taksi.

Kami bergegas keluar masjid, mencari taksi di sekitar pertigaan Ajyad, depan Masjidil Haram. Dan taksi di Mekah tak sulit. Saya tujukan google maps yang di kirim Ustad Abdul Wahid. Sopir taksi asal Pakistan langsung paham. "20 riyal," katanya.

Kami langsung masuk taksi, dan menuju titik lokasi. Sopir taksi meminjam HP saya sebagai panduan. Dia tertawa karena instruksi google maps saya masih dalam bahasa Indonesia. Tapi dia paham.

Setelah sampai di titik lokasi, sopir bilang itu sebetulnya bukan kawasan Nuzha. Sepertinya Ustad Abdul Wahid sengaja menyamarkan lokasi sesunghuhnya rumah Habib Rizieq.

Kami turun dari taksi. Tak tahu harus kemana. Semua rumah di Mekah mirip. Bagunan kotak berwarna seragam. Saya segera kirim foto lokasi ke Ustad Abdul Wahid. Cuma ada jawaban "tunggu saja".

Benar saja, 15 menit kemudian dari kejauhan ada mobil pick up tua dikendarai seorang Arab, dengan pakaian khas setempat. Dia membunyikan klakson berungkali, sambil melambaikan tangan ke kami.

Saya langsung paham. Mobil itu berjalan perlahan, dan kami mengikutinya sambil berjalan kaki. Beberapa blok, kami sampai di kediaman Habib. Sang pemandu berkata, "Sayyid?" Saya membenarkan kode itu... Bersambung

Wartawan Kantor Berita Politik RMOL

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya