Berita

Menperin Agus Gumiwang terus dorong produksi manufaktur Indonesia/Net

Bisnis

Terus Dorong Pertumbuhan Ekspor, Menperin Genjot Produk Manufaktur

SELASA, 05 NOVEMBER 2019 | 09:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah terus berupaya memperluas akses pasar ekspor untuk industri manufaktur. Sebab, produk pengolahan nonmigas menjadi andalan dalam pencapaian nilai ekspor nasional.

Begitu kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11).

"Kita perluas pasar ekspor ke negara-negara potensial seperti di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika," kata Agus.


Ia menambahkan, produk-produk manufaktur diyakini bakal konsisten memberikan kontribusi terbesar.

"Produk kita sudah memenuhi standar sehingga mampu kompetitif di kancah internasional," imbuhnya.

Faktanya, sepanjang Januari-September 2019, nilai pengapalan produk manufaktur mampu menembus angka 93,7 miliar dolar AS. Jumlah ini menyumbang 75,51 persen dari total ekspor nasional yang mencapai 124,1 miliar dolar AS.

Artinya, menurut Agus, peran hilirisasi industri dalam meningkatkan nilai tambah sudah berjalan dengan baik.

Karena itulah sejumlah sektor manufaktur di Tanah Air tengah digenjot produktivitasnya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Hal ini, seiring dengan adanya peningkatan investasi dalam negeri.

“Contohnya, industri otomotif, makanan dan minuman, serta aneka industri yang mempunyai peluang untuk ditingkatkan ekspornya," kata Agus.

Sementara terkait tekanan terhadap industri manufaktur nasional di tengah kondisi ekonomi global yang tengah menurun ini, Kementerian Perindustrian bermitra dengan Kementerian Perdagangan akan berusaha keras membuka dan memperluas pasar ekspor.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa untuk memperdalam struktur manufaktur di dalam negeri sekaligus memperkuat rantai nilai bahan baku seperti industri petrokimia, industri logam dasar, sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, pemerintah memprioritaskan pengembangan lima sektor manufaktur.

Kelima sektor tersebut, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronika.

"Ini mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Agus.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya