Berita

Pengungsi Rohingya di Bangladesh/Net

Dunia

Alasan Keamanan, Bangladesh Putus Akses Komunikasi Pengungsi Rohingya

SELASA, 03 SEPTEMBER 2019 | 17:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Bangladesh mulai membatasi akses komunikasi pengungsi Rohingya di kamp-kamp pengungsian di Cox's Bazar, Senin (2/9). Hal itu berkenaan dengan permintaan pemerintah setempat kepada operator menutup layanan telepon seluler bagi hampir satu juta pengungsi.

"Banyak pengungsi menggunakan telepon seluler di kamp-kamp. Kami telah meminta para operator untuk mengambil tindakan dengan menghentikannya dengan alasan keamanan," ujar Jurubicara Komisi Pengaturan Telekomunikasi Bangladesh (BTRC), Zakir Hossain Khan seperti dilansir Channel News Asia.

Operator telekomunikasi setempat memiliki waktu tujuh hari untuk melakukan sosialisasi kepada para pengungsi.


Kebijakan tersebut sebelumnya sudah dilakukan pemerintah Bangladesh namun gagal. Menurut Jurubicara Kepolisian, Ikbal Hossain, pengungsi sudah menyalahgunakan akses ponsel untuk melakukan kegiatan kriminal, seperti perdagangan pil metamfetamin seniai ratusan juta dolar dari Myanmar.

Pembatasan ini juga merupakan respons atas kekerasan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di kamp pengungsian. Seorang polisi mengatakan, empat orang pengungsi Rohingya ditembak mati atas kasus pembunuhan pejabat partai berkuasa setempat, Omar Faruk.

Akibat peristiwa pembunuhan ini, ratusan penduduk Bangladesh marah dan memblokir jalan raya menuju kamp, membakar ban, hingga merusak toko yang dikunjungi oleh para pengungsi, 22 Agutus lalu.

Untuk menghindari kejadian serupa, sistem keamanan di kamp kemudian diperketat oleh pemerintah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya