Berita

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif/RMOL

Politik

Buya Syafii Maarif: Loloskan Capim Bermasalah Itu Sama Saja Khianati Bangsa

KAMIS, 29 AGUSTUS 2019 | 09:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi III DPR RI diminta untuk melepaskan kepentingan agenda politik pragmatis dalam memilih Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). Jika tak diindahkan, hal itu sama saja sebuah pengkhianatan bangsa.

Begitu disampaikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

"Saya berharap Komisi III itu jangan memilih berdasarkan pragmatisme politik. Harus betul-betul memperbaiki negeri ini," ujar Buya Syafii.


Menurut Buya, korupsi di Indonesia diibaratkan sudah seperti narkoba yang peredarannya luar biasa. Meski kerap ditangkap dan dihukum berat, tetapi saja ada pengguna narkoba.

"Korupsi ini kan sudah seribu orang yang ditangkap KPK. Korupsi tetap saja berjalan ya. Katakan sepeti narkoba sudah," sambungnya.

Ia menyebut, Komisi III merupakan penentu terpilihnya pimpinan KPK lima tahun ke depan. Ia juga mengajak Pansel dan Presiden Jokowi untuk satu ritme membangun bangsa melalui lembaga antirasuah.

"Mari kita bersama-sama mencintai bangsa ini, perkuat lembaga antirasuah ini. Dan di samping itu juga pimpinan KPK kompak. Kalau kompak mereka akan bagus sekali," kata anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.

Lebih lanjut, Buya Syafii menginginkan Presiden Jokowi melakukan catatan serius dalam memilih 10 Capim KPK untuk nantinya diserahkan kepada Komisi III DPR RI.

"Setidak-tidaknya yang memimpin KPK itu yang catatan hitamnya sedikit atau tidak ada sama sekali. Itu saja," jelasnya.

"Jangan bertopeng. Rekam jejak harus sangat jelas. Kalau bermasalah, apalagi kalau nanti menyangkut penegakan hukum atau korupsi itu namanya kita berkhianat pada bangsa ini," demikian Buya Syafii.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya