Berita

Abdul Aziz/Net

Politik

Abdul Aziz: Peristiwa Black Out 408 Sulit Diterima Secara Nalar

KAMIS, 08 AGUSTUS 2019 | 09:58 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Lambannya penanganan pemadaman listrik massal atau black out 408 menjadi bukti ketidak profesionalan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PPP, Abdul Aziz menilai PLN sebagai perusahaan milik negara seharusnya punya mitigasi yang cukup sikap untuk menghadapi kondisi tertentu yang mungkin terjadi tiba-tiba.

"Sebagai perusahaan penyedia listrik satu-satunya kepada masyarakat Indonesia, PLN seharusnya memiliki manajemen resiko profesional dan terukur. Keahlian perusahaan plat merah ini seharusnya juga tak perlu diragukan, namun nyatanya tidak demikian," kata Aziz, Kamis (8/8).

Menurut Aziz, sulit terima secara nalar kejadian black out yang menggelapkan sebagian besar Jawa wilayah barat. Jika memang ada satu gangguan pada satu fasilitas listrik, seharusnya pemadaman listrik massal separuh Pulau Jawa itu juga tidak boleh terjadi.

"Alasan PLN bahwa ada gangguan pada transmisi saluran udara tegangan extra tinggi atau Sutet 500 kV di Ungaran dan Pemalang tidak bisa dengan mudah diterima. Ini seakan menunjukkan PLN baru mengelola listrik beberapa tahun saja," jelasnya.

Dikatakan Aziz, PLN harus betul-betul berbenah dengan pelayanannya itu. Pasalnya, tidak ada lagi pelayanan listrik di Indonesia selain dilakukan oleh PLN saja.

"PLN harus ingat, bahwa hak monopoli listrik yang diberikan negara kepadanya, bermakna memberikan pelayanan maksimal untuk rakyat," ungkapnya.

Aziz juga meminta jika memang PLN membutuhkan modernisasi alat atau perlengkapan operasional, mereka bisa menyampaikan langsung kepada Parlemen untuk menjamin pasokan listrik masyarakat tidak mengalami gangguan lagi.

"Faktor utama yang harus diperhatikan PLN adalah bagaimana menyediakan listrik berkualitas dan berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia, baik itu untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kalangan usaha," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya