Berita

Rini Soemarno/Net

Politik

Kinerja Rini Soemarno Tidak Terlihat Di Mata Indef

KAMIS, 08 AGUSTUS 2019 | 00:59 WIB | LAPORAN:

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus didera masalah. Mulai dari kerugian, korupsi, hingga pelayanan publik yang mengecewakan.

Kerugian yang terjadi di Krakatau Steel sempat mengagetkan publik. Pasalnya, perusahaan baja nasional itu harus merampingkan pegawai hingga ribuan di saat infrastruktur yang mempercepat jalur distribusi gencar dilakukan pemerintah.

Sementara Garuda diduga melakukan rekayasa keuangan agar tetap dianggap untung. Di satu sisi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat Angkasa Pura II terkait dugaan suap.

Belum semua masalah itu selesai, publik dikejutkan dengan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di mana pada Minggu (4/8) terjadi pemadaman di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan durasi yang lama.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai Menteri BUMN Rini Soemarno harus mampu menyembuhkan penyakit-penyakit perusahaan plat merah itu di sisa masa jabatan.

"Kalau misalnya BUMN yang “sakit-sakit” ini tidak ada perubahan, otomatis tidak ada prestasi dari Bu Rini Soemarno," ungkapnya di The Tavern Hotel Aryaduta, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun 44-48, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).

Jika tidak bisa, maka kinerja Rini gagal mengubah BUMN menjadi lebih baik. Apalagi selama ini memang belum ada prestasi menonjol di BUMN yang layak dibanggakan.

“Ya memang ada holding segala macem, tapi kinerjanya tidak terlalu terlihat. Saya lihat memang harus ada perubahan," tegasnya.

Apalagi, sambung Tauhid, Rini Soemarno juga mengalami masalah dengan DPR. Komisi VI DPR melakukan boikot terhadap Menteri Rini, sehingga pengawasan dewan tidak berjalan baik.

"Itu saja indikasi, kalau ada kasus ya harusnya bisa diperbaiki bersama, itu kan dalam rangka proses pengawasan,” tuturnya.

"Kalau misal indikator kinerja Rini tidak tercapai, ya harus diganti,” tutup Tauhid.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya