Berita

Jumpa pers Perdana Menteri Barbados Mia Amor Mottley di Rabat, Jumat (21/6)/Net

Dunia

Barbados Ikuti Langkah 162 Negara, Tarik Dukungan Dari Negara Boneka

MINGGU, 23 JUNI 2019 | 05:35 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pemerintah Barbados akhirnya mencabut pengakuan terhadap negara boneka yang didirikan kelompok separatis Polisario.

Pencabutan pengakuan itu disampaikan Perdana Menteri Barbados, Mia Amor Mottley, dalam kunjungan ke Rabat hari Jumat kemarin (21/6).

Negara di Laut Karibia yang merupakan tanah kelahiran penyanyi Rihanna ini telah membekukan pengakuan dan segala bentuk hubungan dengan Republik Demokratik Arab Sahrawi sejak 2013 lalu.  


Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Mia Mottley mengatakan pihaknya mengikuti langkah yang telah dilakukan diambil 162 negara di seluruh duni.

Pemerintah Barbados mengajak semua pihak yang terlibat dalam sengketa di Sahara Barat untuk melanjutkan negosiasi dengan menggunakan proposal otonomi khusus yang disampaikan pemerintah Maroko sebagai pedoman.

Dia menambahkan, rencana otonomi itu adalah proposal yang kredibel, serius dan realistik, serta mempromosikan solusi politik berdasarkan realita dan spirit kompromi dalam kerangka kesatuan teritori Maroko dan sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dalam pernyataan bersama itu juga dikatakan bahwa Pemerintah Barbados mengakui komitmen Kerajaan Maroko bekerja sama dengan Sekretaris Jenderal PBB dan Utusan Khusus Sekjen PBB dalam mencapai solusi politik bersama.

Bebas Visa ke Barbados


Menteri Luar Negeri Barbados Jerome Walcott yang juga hadir dalam jumpa pers mengatakan Barbados memberlakukan bebas visa bagi warga Maroko yang berkunjung ke Barbados.

Dia menggambarkan kunjungan kerja Perdana Menteri Barbados Mia Amor Mottley ke Maroko berhasil membangun kerjasama yang lebih baik antara kedua negara ditandai dengan penandatanganan kerangka kerjasama selama tiga tahun dari 2019 hingga 2021.

Dalam kunjungan itu juga telah disepakati kesepahaman bersama untuk membangun mekanisme konsultasi politik antara kedua negara.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya