Berita

Menteri BUMN Rini Soemarno dalam kunjungan kerja di China/Net

Bisnis

Gede Sandra: Zhejiang Huayou Kerjasama Dengan Inalum Untuk Kuasai Freeport Indonesia?

MINGGU, 19 MEI 2019 | 06:11 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Sepintas keinginan Kementerian BUMN menjalinkan kerjasama antara PT Inalum Tbk. dengan produsen material baterai terbesar di dunia dari China, Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd., terlihat baik-baik saja.

Apalagi alasan yang digunakan adalah untuk hilirisasi industri dalam negeri yang memang berjalan lambat sejak aturan UU Minerba disahkan sepuluh tahun yang lalu dan menyebabkan relaksasi di sana sini sementara ekspor bahan mentah tetap terjadi.

Namun, bukan tidak mungkin kerjasama antara Inalum dan Zhejiang Huayou menyimpan maksud lain.


Misalnya, Zhejiang Huayou menjadikan kerjasama dengan Inalum itu sebagai jalan memutar untuk menguasai Freeport Indonesia dan cadangan mineral yang dimilikinya.

Demikian antara lain disampaikan peneliti dari Lingkar Survei Perjuangan (LSP) dan analis Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu, Minggu (19/5).

PT Inalum adalah pemilik 51 saham PT Freeport Indonesia. Untuk membeli saham sebesar itu, tahun lalu Inalum menjual surat utang ke pasar global sebesar 4 miliar dolar AS. Sebesar 3,85 miliar dolar AS digunakan untuk memborong saham Freeport Indonesia.

“Mereka (bisa) masuknya ke bantuan untuk kewajiban pembangunan smelter Freeport, yang dalam hal ini Inalum jelas tidak mampu penuhi. Utang global bond menggunung, argo sudah jalan tapi sampai tiga tahun Inalum tidak menerima manfaat ekonomi (deviden dll). Inalum jelas tidak punya kemampuan untuk patungan bangun smelter Freeport,” ujarnya.

Menurut dia, bila diberi kesempatan untuk terlibat dalam pembangunan smelter Freeport Indonesia, pihak Tiongkok jelas senang.

“Mereka akan membantu pembangunan smelter Freeport dalam aspek teknologi dan pendanaan,” sambungnya.

Hanya saja yang perlu dicari tahu, apa imbalan yang akan mereka dapatkan.

“Konsesi cadangan? Hanya Widodo yang punya jawabannya,” demikian Gede Sandra.

Bulan Oktober tahun lalu, sebelum membeli saham Freeport Indonesia, Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, aksi korporasi Inalum mengakuisisi 51 persen saham Freeport Indonesia harus  mendapat izin dari Badan Antitrust China.

Tanpa izin dari lembaga antimonopoli  China itu, Inalum dipastikan tidak bisa membeli saham Freeport McMoRan di Freeport Indonesia.

Sebagai konsumen tembaga terbesar di dunia saat ini, China memiliki kepentingan yang sangat besar untuk menjaga persaingan usaha di antara produsen tembaga. Demi menjaga kepentingan mereka, China mewajibkan semua produsen tembaga meminta izin saat hendak melakukan aksi korporasi, baik merger, akuisisi, dan perubahan kepemilikan saham, dan sebagainya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya