Berita

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri/Net

Menteri Hanif Dorong Industri Jamu Sidomuncul Go Internasional

KAMIS, 21 MARET 2019 | 12:49 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengapresiasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk yang telah berkontribusi banyak dalam memajukan industri jamu dan mempertahankan tradisi dan budaya Indonesia.

"Kami mengapresiasi keluarga besar Sidomuncul yang telah berkontribusi di industri jamu dan membuka lapangan kerja yang ikut menggerakkan perekonomian di seluruh mata rantai bisnisnya," kata Menteri Hanif saat meninjau Pabrik Sidomuncul di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (20/3).

Menteri Hanif berharap agar industri jamu terus berkembang dan mampu go internasional sehingga Indonesia makin dikenal sebagai salah satu produsen obat-obatan herbal yang terbaik.

"Yang tidak boleh dilupakan adalah konservasi budaya karena ini industri jamu khas Indonesia tradisi nenek moyang. Industri ini harus tetap bertahan dan berkembang secara kompetitif di tengah dunia yang semakin dipenuhi persaingan," ujar Hanif.

Menaker Hanif juga meminta agar perusahaan jamu terus memberikan pelatihan-pelatihan bagi pekerjanya saat akan melakukan otomatisasi atau mengganti tenaga manusia dengan mesin otomatis sehingga para pekerja tetap bisa bekerja di perusahaan.

"Berbagai pelatihan kerja itu akan menambah kompetensi, keterampilan, dan keahlian pekerja di industri jamu. Kita juga berharap perusahaan-perusahaan swasta dapat melakukan investasi sumber daya manusia," kata Hanif.

Tak hanya itu,  Hanif juga mengingatkan kepada perusahaan-perusahaan jamu untuk terus menjaga iklim ketenagakerjaan. Caranya dengan memperkuat dialog sosial di forum bipartit.

"Ada masalah atau tidak ada masalah dialog sosial harus diperkuat agar tercipta hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan," ungkap Hanif.

Sementara itu, Direktur sekaligus pemilik Sidomuncul, Irwan Hidayat, mengungkapkan salah satu faktor yang membuat Sidomuncul menjadi besar karena kesetiaan pekerjanya dan kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah.

"Kami sukses karena mengikuti aturan pemerintah. Aturan yang kita terapkan bahkan di atas normatif. Upah layak, ada transport, uang makan, BPJS, dan pelatihan," kata Irwan.

Irwan juga menjamin seluruh hak-hak pekerja Sidomuncul selalu dipenuhi. Bahkan pekerja outsourching yang jumlahnya ada 400 didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan.

"Untuk karyawan semua hak-haknya kami penuhi dengan baik. Cuti haid, hamil, dan 400 pekerja lepas kita sertakan BPJS. Sidomuncul bisa besar seperti sekarang ini karena kesetiaan karyawan kami," tutur Irwan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Prabowo Pasti Setuju Tunda Larangan LPG 3 Kg di Pengecer

Selasa, 04 Februari 2025 | 07:27

Cuaca Sebagian Jakarta Hujan Ringan

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:46

Polri Pangkas Biaya Perjalanan Dinas dan Seminar

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:23

Bahlil Lahadalia Sengsarakan Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:12

Sakit Kanker, Agustiani Minta Status Cekal Dicabut

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:07

Coretan “Adili Jokowi” Marak, Pengamat: Ekspresi Kecewa

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:38

Perketat Pengawasan Standarisasi Keselamatan Gedung di Jakarta

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:28

Papua Segera Kebagian Makan Bergizi Gratis

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:22

Hati-hati! 694 Gedung Tak Punya Proteksi Kebakaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:25

Megawati Harap BMKG Belajar dari Kebakaran di Los Angeles

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:19

Selengkapnya