Berita

Foto: Net

Jaya Suprana

Kemirisan Kolong Jembatan

SENIN, 07 JANUARI 2019 | 07:28 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DALAM pembahasan tentang nasib rakyat tergusur, tokoh pembela HAM, Nursyahbani Katjasungkana mengirimkan rangkaian SMS  sebagai berikut:

Penggusuran


"Seperti yang saya pernah kemukakan dalam interview dengan pak Jaya tempo hari, saya menolak konsep tanah (milik) negara yang diadopsi dari konsep Domein Verklaring 1817 Pemerintah Kolonial Belanda karena itu bertentangan dengan UUD 45 dan UUPA. Ini juga menjadi dasar pendirian saya menolak penggusuran apapun alasannya. Karena negaralah yang harus melaksanakan land reform dan bukan menguasainya untuk kepentingan sendiri dan membagikan kepada pemodal yang sampai punya ratusan hektar lahan untuk kebun sawit"

Kalijodo


Mantan anggota DPR RI Fraksi PKB serta tokoh pendiri Dewan UNDP-Partnership for Good Governance melanjutkan advokasi: “Dengan latar belakang seperti itu tak mungkin saya mendukung penggusuran Kalijodo apalagi dihuni oleh mereka yang saya anggap korban kebijakan pembangunan tidak responsif terhadap kepentingan rakyat miskin serta korban patiarki sehingga ada perempuan di sana terjebak dalam dunia pelacuran.”

Pelacur

Pendiri Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) dan Lembaga Bantuan Hukum untuk Perempuan Korban Kekerasan (LBH APIK) menegaskan, "Saya yakin bahwa tak ada satu perempuan pun didunia ini yang ingin jadi pelacur yang ada mereka itu dilacurkan karena itu saya tidak menggunakan istilah 'pelacur' (yang biasanya hanya untuk perempuannya sementara lelaki pelanggannya tak disebut pelacur) tapi menggunakan istilah 'perempuan yang dilacurkan' (pedila) sebagaimana disebutkan dalam 1949 UN Convention on Sexual Slavery and Prostituted Women."

Bahkan pada kenyataan tidak semua warga Kalijodo adalah pelacur, mucikari  atau bandar judi seperti yang gencar dipublikasikan sebagai alasan untuk menggusur Kalijodo.

Kolong Jembatan
    
Mantan Wakil Ketua LBH Jakarta mengungkap keprihatian atas nasib rakyat tergusur yang kehilangan tempat berteduh sehingga terpaksa mengungsi antara lain ke kolong jembatan.

"Korban gusuran Kalijodo yang masih hidup di kolong jembatan dan punya KTP DKI memang sempat datang kepada saya untuk minta bantuan agar bisa memperoleh program bantuan pemprov DKI Jakarta.

Saya sedang kumpulkan data-datanya meski agak sulit akibat orang-orangnya terserak ke berbagai tempat. Tapi at least yang di kolong jembatan itu bisa memperoleh tempat tinggal yang layak dan bisa tetap punya usaha untuk hidup mereka.  Tak pantas rasanya di ibukota ada yang masih hidup di kolong jembatan. Miris!". [***]


Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya