Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Resolusi #2019 Dari Madiun

SENIN, 31 DESEMBER 2018 | 20:28 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

APA resolusi 2019? Pertanyaan itu disampaikan seorang kawan: Hamzah. Teman lama yang tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan. Melalui pesan pribadi: Messenger. Baru saja.

Terus terang, gara-gara pertanyaan itu, saya akhirnya menulis ini. Rencana saya terpaksa buyar: habis isya tidur sampai subuh di tahun baru.

Apa resolusi 2019? Terus terang saja, saya tidak punya gagasan. Tapi wawancara wartawan Kompas TV dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini itu telah memberi inspirasi.

"Tahun 2019 Pemkot Surabaya akan mendorong perkembangan start up. Untuk menggairahkan anak-anak muda terjun di bisnis digital," kata Risma.

Yang menarik, Risma tak hanya menjawab pertanyaan wartawan televisi itu dengan basa-basi. Seperti pejabat pada umumnya. Risma sudah menyiapkan program kerja yang konkrit. Antara lain:  menggratiskan biaya pengurusan merk start up dan menggelar program pendidikan vokasi untuk menciptakan lingkungan bisnis start up itu.

Pikiran saya kemudian melayang. Teringat pada Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang meresmikan SMAN 3 Taruna Angkasa, Senin pagi. "Pak Karwo baru saja menerima gelar sebagai doktor pendidikan vokasi," kata master of ceremony.

Gubernur Jawa Timur dua periode itu memang getol mengembangkan pendidikan vokasi. Untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan lulusan SMK.

Waktu belajar ditambah satu hingga dua tahun untuk praktik pemagangan di dunia industri. Meniru model pendidikan vokasi di Finlandia.

Di bawah kepemimpinannya, konsep pendidikan vokasi di Jawa Timur berhasil menjadi role model untuk tingkat nasional. Keren!

"Kita harus memanfaatkan momentum. Jaringan internet yang kian merata harus dimanfaatkan untuk memajukan ribuan sekolah di Jawa Timur. Pendidikan jarak jauh harus menjadi salah satu prioritas," kata tokoh yang akrab dipanggil Pakde itu.

Pendidikan jarak jauh di Jawa Timur memang sudah dimulai. Khususnya di sekolah-sekolah negeri. Di SMAN 3 Taruna Angkasa, misalnya, saat ini sudah tersedia laboratorium komputer yang sangat baik. Sangat memadai untuk sarana kelas online, menggunakan aplikasi webinar.

Di SMAN 3 Taruna Angkasa pula saya bertemu beberapa guru. Pegiat model pembelajaran jarak jauh. Yang sudah membuat banyak materi pengajaran dalam format video. Untuk pemakaian aplikasi webinar, kata mereka, tinggal setahap lagi. Sekarang sudah mulai persiapan pelatihan pengajarnya. Tahun ajaran baru 2019, kelas online sudah bisa dijalankan.

Tiba-tiba Hamzah mengirim pesan lanjutan. Saya ingin membuat usaha jasa penyedia webinar di Sulawesi Selatan. Untuk melayani kebutuhan pendidikan jarak jauh di sekolah, pesantren dan perguruan tinggi. Menghubungkan lembaga pendidikan di seluruh Sulawesi Selatan dengan guru, ustadz dan dosen di berbagai institusi yang lebih maju. Khususnya di pulau Jawa.

"Apa yang harus saya persiapkan? Berapa investasi yang diperlukan?" tanyanya.

Aha! Sepertinya, Hamzah telah membantu saya untuk menjawab pertanyaannya sendiri. Resolusi saya pada tahun 2019 adalah membantu semua pihak yang ingin memanfaatkan aplikasi webinar sebagai sarana pembelajaran jarak jauh yang mudah, murah, efektif dan efisien.

Sekolahnya boleh di Madiun. Gurunya bisa dari seluruh dunia. Pesantrennya boleh di Palopo. Ustadznya dari seluruh dunia. Perguruan tingginya boleh di Jayapura. Dosennya dari seluruh dunia.
Madiun, 31-12-2018.[***]
Penulis adalah founder www.jagaters.id

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya