Gereja Immanuel yang terletak di Kecamatan Gambir menjadi satu-satunya gereja protestan tertua di Jakarta.
Gereja berusia 179 tahun itu hingga kini masih menyediakan khotbah dengan Bahasa Belanda.
Gereja Immanuel menjadi tempat ibadah favorit bagi Hanneke, seorang warga negara Belanda yang bermukim di Indonesia sejak 2007.
"Gereja ini merupakan bangunan bagus, tua dan bersejarah. Bagi saya, ini sangat menyenangkan dapat mendengarkan khotbah dalam bahasa ibu saya karena itu saya datang ke sini. Jadi, saya menikmati perayaan Natal dalam bahasa saya," jelasnya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL di Gereja Immanuel, Selasa (25/12).
Hanneke yang tinggal di Cikarang menceritakan, biasanya melaksanakan ibadah Natal bersama sang ayah. Namun sang ayah telah berpulang beberapa waktu lalu sehingga ibadah tahun ini baginya sedikit berbeda.
"Ini adalah pertama kali saya merayakan Natal tidak dengan bersama ayah saya karena ayah saya telah meninggal dunia tahun ini, jadi itu sedikit berbeda. Tahun ini saya harus berkerja, jadi tidak bisa menghabiskan Natal bersama keluarga saya. Jadi keluargaku pergi ke Belanda tapi saya harus tetap tinggal di sini, jadi saya merayakan Natal sendirian," papar Hanneke.
Sejak dibangun tahun 1834, Gereja Immanuel sudah menggunakan Bahasa Belanda dalam khotbah ibadah, selain juga Baha Inggris dan Bahasa Indonesia.
Gereja hasil rancangan J.H Horst resmi selesai dibangun pada 24 Agustus 1838 dengan mencantumkan nama Willem Skerk untuk menghormati Raja Willem I, Raja Belanda periode 1813-1840.
[wah]
