Berita

Pemeran Freddie Mercury/Net

Dahlan Iskan

Rhapsody Parodi Menu Minggu Ini

KAMIS, 29 NOVEMBER 2018 | 05:06 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

HAHAHAHAA... Parodi ini cocok dengan lakon saya minggu ini, tidak ada McD, KFC, Pizza Hut, sushi, sashimi, beef steak dan yang mahal-mahal lainnya.

Minggu ini tiap hari berputar menu ini, nasi lemak, roti chanai, sayur cabe, gulai kambing, kepala ikan, kangkung balacan, roti jala, laksa Sabah, dan teri cabe.

Yang semuanya murah. Segalanya meriah. Di mall pun cari food court. Kalau pagi ke kedai kopi.


Ternyata saya terhibur dengan ritme makanan seminggu terakhir di Malaysia ini.

Penyebabnya?

Ada YouTube. Yang lagi viral. Di seluruh Malaysia.

Seminggu ini saja pun sudah dipigi-tengok 40 ribu kali.

Digelari sebagai YouTube tersukses dalam sejarah Malaysia. Di bidang parodi.

Yang jadi sasaran parodi memang lagi hit. Yakni sebuah gambar wayang. Alias film. Yang lagi diputar di bioskop Malaysia. Juga di dunia. Yang anak cucu saya sudah pigi tengok semua.

Bohemian Rhapsody. Freddie Mercury. Queen.

Saya cari YouTube-nya. Mamak Rhapsody. Saya putar parodinya. Memang cocok sekali. Dengan lakon saya kali ini.

Saya jadi ingat gambar wayangnya. Yang sesungguhnya.

Yang semula saya kira: musical biasa. Ternyata beda.

Itu gambar wayang kemanusiaan. Tentang imigran. Tentang kegeniusan. Tentang cinta kelas berlian. Tentang kesuksesan. Semu. Tentang kekayaan. Semu. Tentang kegagalan. Tentang ketersisihan. Tentang keinsyafan.

Pun sampai dua hari kemudian batin saya masih terpukul. Oleh hakikat makna gambar wayang itu.

Kalau saja saya wanita. Saya mau jadi Mary-nya. Tapi tidak hanya dalam menerima warisannya. Juga akan all out menjaga Freddienya. Agar tidak begitu jauh bisexnya. Agar tidak terlambat insyafnya.

Agar kalau pun menerima warisan tidak disertai penyesalan.

Ups... saya terlalu jauh terseret ke dalam emosi film itu. Padahal saya tetap tidak mengerti, apa arti kata-kata di syair Bohemian Rhapsody itu.

Dulu, ketika lagu itu top di tahun 1975 saya tidak tahu, waktu itu saya baru bisa menyukai lagu-lagu gambus.

Dulu, ketika lagu itu ngetop lagi di tahun 1991, saya baru tahu nama penyanyinya. Justru saat Freddie Mercury meninggal dunia. Karena AIDS itu.

Ketika sudah menyukainya saya periksa isi syairnya. Beberapa kali.

Tidak mengerti maksudnya.

Saya pikir itu karena keterbatasan bahasa Inggris saya.

Ternyata benar. Bahasa Inggrisnya sang genius di luar jangkauan pikiran biasa.

Saya jadi ingat ini. Ketika kursus bahasa Inggris satu bulan. Di Santa Barbara. California. Saya satu-satunya yang Indonesia.

Sang tutor membagikan head phone. Kami diminta mendengarkan musik. Lima kali. Lagu yang sama.

Mengerti isinya? Kami menggeleng. Semua.

Tutor membagikan teks lagunya: Hotel California. Kami diminta membacanya. Tiga kali.

"Mengerti?" tanya sang tutor.

Kami semua menggeleng. Semua.

"Saya juga tidak mengerti," ujar sang tutor.

Kami pun tertawa. Lega. Sang tutor tidak pura-pura.

Coba dengar: apa yang dimaksud hotel dalam lagu itu. Kata sang tutor. Kami benar-benar tidak mengerti. Katanya.

Apalagi dengan kata "bismillah". Yang sampai tiga kali. Di Bohemian Rhapsody. Bagaimana bisa mengerti.

Itulah puisi.

Tentu beda dengan parodinya. Mamak Rhapsody itu. Begitu jelas maksudnya: masakan mama itu lebih enak, lebih murah. Dari pada McDi atau KFCi.

Demikian juga dengan parodi Hotel California. Yang dalam bahasa Jawa itu. Hotel Calioso itu. Begitu jelas maksudnya.

Sesekali, hidup perlu dalam parodi. [***]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya