Berita

Bisnis

Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Terampil Bidang Pengelasan

RABU, 17 OKTOBER 2018 | 17:51 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Keberadaan tenaga ahli dan terampil bidang pengelasan sangat dibutuhkan Indonesia seiring pesatnya perkembangan berbagai jenis industri seperti manufaktur, migas, telekomunikasi, dirgantara, perkapalan dan alat berat.

"Indonesia masih kekurangan banyak tenaga ahli dan terampil di bidang pengelasan," kata Presiden Direktur PT Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIGI), Hidekazu Sobue pada acara Iwatani-API/IWS Welding Contest in Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10).

"Karena itu kami bersama Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) terus mendorong penerapan tekonologi pengelasan yang memenuhi standar kualitas industri dunia serta terjaminnya keselamatan kerja," ujar Sobue dalam keterangan resmi yang diterima redaksi.


Iwatani Corporation, IIGI dan API menyelenggarakan kontes pengelasan (welding contest) untuk mendukung lahirnya tenaga-tenaga ahli dan terampil di bidang pengelasan yang sangat dibutuhkan oleh berbagai sektor industri di Indonesia.

Kontes pengelasan telah rutin dilaksanakan sejak 2013 dengan memberikan penghargaan bagi peserta yang meraih penilaian terbaik yang berasal dari seluruh Indonesia. Kegiatan didukung oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja, Departemen Metalurgi Universitas Indonesia, Japan External Trade Organization (JETRO), dan Jakarta Japan Club (JJC) Kansai Economic Federation dan Indonesia.

Sobue menjelaskan, tanaga ahli dan terampil bidang pengelasan sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan maupun perawatan peralatan industri, baik di dalam maupun di luar negeri. Perkembangan teknologi pengelasan dewasa ini semakin maju dan diharapkan Indonesia juga dapat menerapkan standar pengelasan yang tinggi untuk menjamin keselamatan kerja dan industri.

Pada kesempatan yang sama, Chairman & CEO Iwatani Corporation, Ikiji Makino mengatakan pihaknya sejak berdiri pada 1930 di Jepang Iwatani terus mengembangkan bisnis dan yang fokus pada gas dan energi yang menjadi kebutuhan industri sehari-hari. Sebagai perusahaan gas dan energi, Iwatani berkeinginan untuk menciptakan nilai yang baru dan berkontribusi banyak kepada masyarakat.

Di Indonesia, lanjut Ikiji Makino, Iwatani mulai memproduksi dan menjual gas industri sejak tahun 1996. Dan selama lebih dari 20 tahun tersebut, pihaknya telah bekerjasama dengan banyak perusahaan khususnya yang berlokasi di Jabodetabek.

"Secara khusus di bidang pengelasan, kami memiliki pengalaman bertahun-tahun dan teknologi kelas dunia. Dan sejak 2013 kami mengadakan seminar dan kontes pengelasan yang merupakan teknologi penting yang sangat diperlukan dalam industri manufaktur. Kami akan terus mengadakan kontes pengelasan di setiap tahunnya dan berharap lebih banyak lagi yang dapat berpartisipasi," terangnya.

Direktur Eksekutif API, Edi Diarman Djasman menjelaskan, Indonesia masih sangat kekurangan tenaga profesional bidang pengelasan sehingga kekurangan tersebut masih diisi oleh tenaga kerja dari luar negeri. Dia mencontohkan industri galangan kapal di Batam didominasi tenaga kerja pengelasan dari luar negeri terutama India karena tenaga pengelasan dari Indonesia belum bisa mencukupi.

Edi memperkirakan saat ini jumlah tenaga profesional bidang pengelasan di Indonesia yang sudah memiliki qualifikasi dan sertifikasi hanya sekitar 10 ribuan orang, sementara kebutuhan di berbagai industri yang membutuhkan jasa pengelasan jauh lebih besar. Oleh karena itu, API terus memfasilitasi tenaga kerja pengelasan agar memiliki sertifikasi baik yang diterbitkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pengelasan maupun sertifikasi welding internasional.

Dengan memiliki sertifikasi keahlian di bidang pengelasan, lanjut dia, maka seseorang berkesempatan untuk bekerja di berbagai industri baik dalam dan di luar negeri. Edi mencontohkan, peluang kerja pengelasan terbuka lebar di banyak negara seperti Jepang dan Amerika Serikat dengan standar gaji yang tinggi.

"Di dalam negeri pun masih sangat dibutuhkan. Semua perusahaan yang menggunakan logam maka membutuhkan tenaga pengelasan, baik yang di dalam air (under water), di darat maupun di ketinggian. Seperti di galangan kapal itu 40 persen tenaga kerjanya adalah bidang pengelasan," ujar Edi.

Sebagai sebuah asosiasi profesi, API berdiri tahun 1993 dan menjadi anggota dari organisasi welding internasional yang bernama International Institut of Welding. Untuk memajukan tenaga kerja bidang pengelasan ini, tambah Edi, diharapkan sinergi tiga pihak yaitu kalangan bisnis (perusahaan), pemerintah dan akademisi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya