Berita

Anwar Ibrahim

Dunia

Komentari Peradilan Najib Razak, Anwar Ibrahim: Pemimpin Harus Pikul Amanah

RABU, 04 JULI 2018 | 18:35 WIB | LAPORAN:

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, angkat bicara soal proses peradilan negaranya terhadap mantan Perdana Menteri, Najib Razak.
 
Anwar sendiri telah memaafkan Najib yang dulu ia sebut memfitnah dirinya hingga membuatnya mendekam di Lembaga Permasyarakatan Sungai Buloh.

"Saya mengeluarkan pernyataan, pemenjaraan saya 3,5 tahun atas tindakan dan putusan Pak Najib, dan saya secara pribadi memaafkannya," ungkapnya kepada wartawan di acara Leadership Forum ECGL di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (4/7).

Menurut dia, Najib yang mulai hari ini menjadi terdakwa kasus korupsi sudah melakukan tindakan yang menzalimi rakyat. Najib harus menjawab sejelas-jelasnya perkara itu di pengadilan Malaysia.

"Beliau harus jawab di mahkamah. Saya percaya beliau akan ikut penyelidikan, satu proses hukum yang adil dan rakyat akan menilai berdasarkan fakta dalam undang-undang," lanjutnya.

Baca:Dijerat 4 Dakwaan, Najib Razak Terancam Dihukum Cambuk Dan 20 Tahun Bui

Peradilan Najib, kata dia, merupakan pelajaran kepada para pemimpin politik. Artinya, hukum tidak mengenal kedudukan seseorang, baik kecil maupun besar.

"Tetapi apa yang disebut penegakan hukum yang adil, itu jaminan yang diberikan kepasa Datu Sri Najib,” tuturnya.

Pelajaran kedua dari kasus Najib, lanjut Anwar, bahwa seorang pemimpin bukan hanya memiliki keistimewaan kekuasaan namun juga memikul amanah. 

"Pemimpin itu harus pikul amanah, bukan hanya dengan keistimewaan menekan kuasa untuk merampok, menunjukkan sikap arogan dan angkuh luar biasa," tegas Anwar.

Hari ini, empat dakwaan menjerat Najib Razak dalam peradilan. Tiga tuduhan berkaitan dengan pelanggaran kepercayaan (CBT) dan satu tuduhan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana SRC International Sdn Bhd, bekas bagian perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dalam dakwaan penyalahgunaan wewenang, Najib dinilai telah menyalahgunakan wewenang sebagai PM dan Menteri Keuangan Malaysia dengan menerima suap. [ald]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya