Berita

Bonar Tigor Naipospos/RMOL

Pertahanan

UU Terorisme Saat Ini Jadi Penyebab Polisi Kecolongan

SELASA, 22 MEI 2018 | 19:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

RMOL. Undang-Undang (UU) Terorisme yang ada saat ini, selalu menyebabkan polisi gagal melakukan deteksi dini terhadap ancaman terorisme.

“Di UU yang ada sekarang belum diatur soal pencegahan dan preventif terhadap ancaman terorisme yang dilakukan polisi,” kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menyatakan di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta, (22/5).

Sehingga menurutnya, dengan adanya revisi UU Terorisme yang sedang digodok oleh DPR bersama pemerintah saat ini, poin polisi bisa lakukan pencegahan menjadi prioritas.

“Memang ada potensi melanggar HAM di sini, tapi kalau sudah didampingi pengacara selama 14 hari menurut saya tidak masalah,” bebernya.

Selama ini, kata dia, polisi lebih sering dibilang kecolongan terhadap aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal tersebut, imbuh dia, karena polisi terbentur aturan yang tidak bisa menangkap sebelum ada kejadian.

Dalam deteksi dini itu, Tigor setuju TNI bisa dilibatkan dalam hal ini Babinsa untuk mengorek informasi di masyarakat.

“Kalau ada yang terindikasi, Babinsa juga bisa memberikan informasi ke polisi dan polisi yang menindak,” pungkas dia. [fiq]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China hingga 100 Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 11:54

Hary Tanoe Mau Akuisisi Multivision Plus dengan Kocek Rp309,71 M

Sabtu, 14 September 2024 | 11:39

Brasil Cabut Pembekuan Rekening Starlink dan X

Sabtu, 14 September 2024 | 11:21

Perusahaan Merugi hingga Rp4,8 T, Pendiri Gogoro Mundur sebagai CEO

Sabtu, 14 September 2024 | 10:53

Genjot Produksi Susu, Indonesia Bakal Impor 100 Ribu Ekor Sapi dari Brasil

Sabtu, 14 September 2024 | 10:39

Berkaca Kasus BTS, Kasus PON XXI Harus Libatkan BPK agar Tidak Menguap

Sabtu, 14 September 2024 | 10:38

Gunungkidul Diguncang Gempa Beruntun dari Malam hingga Pagi

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25

Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 10:13

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urusi Keluarga, Sindir Jokowi?

Sabtu, 14 September 2024 | 10:01

Pemerintah Siapkan BBM Bersubsidi Rendah Sulfur Bukan untuk Kelas Atas

Sabtu, 14 September 2024 | 09:53

Selengkapnya