Berita

M. Zaki Mubarak/Humas BNPT

Pertahanan

Puasa, Benteng Paling Efektif Lawan Hate Speech Dan Terorisme

MINGGU, 20 MEI 2018 | 07:29 WIB | LAPORAN:

Bulan Ramadan merupakan bulan suci di mana umat muslim senantiasa harus menebarkan kedamaian dan berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala.

Puasa berarti tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan segala sesuatu yang menjerumuskan pada keburukan dan kekerasan.

Karena itulah, sudah seharusnya orang yang memiliki hobi menebar ujaran kebencian (hate speech) harus menahan diri untuk tidak mengotori bulan Ramadhan dengan sesuatu yang buruk.

"Kekerasan itu hanya beda satu level dengan ujaran kebencian. Sudah seharusnya di bulan yang penuh berkah ini kita beramai-ramai membersihkan hal buruk dan menjadikannya menjadi hal yang baik. Kita harus bersatu melawan ujaran kebencian, apalagi terorisme. Karena sebenarnya keduanya sama-sama merugikan. Apalagi tindakan terorisme yang melukai polisi dan masyarakat umum sangat bertentangan dengan ajaran agama manapun," ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta M. Zaki Mubarak dalam keterangannya.

Menurut Zaki, kebanyakan mereka yang gemar menerbar ujaran kebencian dan melakukan tindakan terorisme terdiri dari dua faktor. Pertama, kesalahan pemahaman dalam beragama.

Ada sebagian kelompok kecil masyarakat yang masih mengira seperti aksi terorisme itu untuk melindungi agamanya, padahal apa yang mereka lalukan adalah sebaliknya.

Pemahaman agama yang dangkal ini, menurut dia, justru banyak terpengaruh di kalangan anak muda. Mereka menjadi sasaran terorisme karena adanya faktor lingkungan yang mendukung, ketidakefektifan lembaga keagamaan dan masyarakat, fase mencari jati diri dan fase di mana mereka menilai radikal dan ekstrim lebih menantang.

Kedua, lanjut Zaki, campur tangan politik. Faktor ini, dipandang paling tidak bermoral dan paling keji. Hanya untuk kepentingan kelompok dan golongannya, ada sebagian kelompok yang tega membelokkan ajaran agamanya dan berdampak kepada kerugian lingkungan dan masyarakat umum.

Karena itulah, dalam konteks masifnya penyebaran ujaran kebencian dan tindakan kekerasan yang didasarkan pada pemahaman keagamaan yang sempit, puasa harus dijadikan benteng.

Puasa yang secara esensi berarti menahan diri harus dimakna sebagai menahan dari berbagai bentuk ujaran kebencian, kekerasan dan tindakan lain yang merugikan diri dan lingkungan.

"Saya berharap kaum muslimin dapat mengintrospeksi dirinya, dapat melihat horizon yang lebih luas bahwa umat manusia itu bersaudara, manusia tidak ada yang sempurna. Nah karena tidak ada yang sempurna harusnya manusia bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Beramal makruf nahi mungkar bersatu padu dan jangan saling melukai," ajak Zaki.

Perlu disadari bahwa Islam itu agama kebaikan bukan agama penebar kebencian. Di momentum Ramadhan ini umat Islam didorong menjadi muslim yang selalu menebar kedamaian dan menahan kekerasan.

"Maka tanggung jawa kita semua  untuk saling mengingatkan kepada saudara kita yang lain untuk menjauhi kekerasan dan memperjuangkan kedamaian. Dan bersatu untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tutup Zaki. [wid]


Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China hingga 100 Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 11:54

Hary Tanoe Mau Akuisisi Multivision Plus dengan Kocek Rp309,71 M

Sabtu, 14 September 2024 | 11:39

Brasil Cabut Pembekuan Rekening Starlink dan X

Sabtu, 14 September 2024 | 11:21

Perusahaan Merugi hingga Rp4,8 T, Pendiri Gogoro Mundur sebagai CEO

Sabtu, 14 September 2024 | 10:53

Genjot Produksi Susu, Indonesia Bakal Impor 100 Ribu Ekor Sapi dari Brasil

Sabtu, 14 September 2024 | 10:39

Berkaca Kasus BTS, Kasus PON XXI Harus Libatkan BPK agar Tidak Menguap

Sabtu, 14 September 2024 | 10:38

Gunungkidul Diguncang Gempa Beruntun dari Malam hingga Pagi

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25

Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 10:13

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urusi Keluarga, Sindir Jokowi?

Sabtu, 14 September 2024 | 10:01

Pemerintah Siapkan BBM Bersubsidi Rendah Sulfur Bukan untuk Kelas Atas

Sabtu, 14 September 2024 | 09:53

Selengkapnya