Berita

Foto:RMOL

Pertahanan

KontraS: Sejauh Ini Kita Tidak Melihat Apa Keberhasilan Program Deradikalisasi BNPT

SABTU, 19 MEI 2018 | 11:23 WIB | LAPORAN:

. Akuntabilitas dari proses deradikalisasi yang selama ini dijalankan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipertanyakan.

Divisi Pembelaan Hak Asasi Manusia Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Raden Arif Nur Fikri menyebutkan deradikalisasi BNPT belum sepenuhnya terbuka kepada publik.

"Akuntabilitas dari program deradikalisasi masih perlu kita pertanyakan," kata Raden Arif dalam diskusi publik bertajuk 'Ada Apa dengan RUU Terorisme' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).

Sebab, tidak sedikit dari alumni deradikalisasi BNPT justru balik lagi menjadi teroris.

Sebagai contoh, seorang mantan narapidana terorisme kasus bom Sarinah, Oman Rachman alias Aman Abdurrahman yang diduga sebagai otak dari aksi pemboman di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

"Itu ternyata dia mengulang lagi melakukan terorisme. Artinya ada semacam kekosongan dalam program deradikalisasi. Sejauh ini kita tidak melihat apa keberhasilan dari program deradikalisasi. Memang ada beberapa yang berhasil, tapi kan tidak sedikit juga yang tidak berhasil," pungkas Raden Arif. [rus]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China hingga 100 Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 11:54

Hary Tanoe Mau Akuisisi Multivision Plus dengan Kocek Rp309,71 M

Sabtu, 14 September 2024 | 11:39

Brasil Cabut Pembekuan Rekening Starlink dan X

Sabtu, 14 September 2024 | 11:21

Perusahaan Merugi hingga Rp4,8 T, Pendiri Gogoro Mundur sebagai CEO

Sabtu, 14 September 2024 | 10:53

Genjot Produksi Susu, Indonesia Bakal Impor 100 Ribu Ekor Sapi dari Brasil

Sabtu, 14 September 2024 | 10:39

Berkaca Kasus BTS, Kasus PON XXI Harus Libatkan BPK agar Tidak Menguap

Sabtu, 14 September 2024 | 10:38

Gunungkidul Diguncang Gempa Beruntun dari Malam hingga Pagi

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25

Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 10:13

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urusi Keluarga, Sindir Jokowi?

Sabtu, 14 September 2024 | 10:01

Pemerintah Siapkan BBM Bersubsidi Rendah Sulfur Bukan untuk Kelas Atas

Sabtu, 14 September 2024 | 09:53

Selengkapnya