Berita

Foto:Net

Nusantara

Asosiasi Nazhir Untuk Tingkatkan Kompetensi Pengelolaan Wakaf

JUMAT, 11 MEI 2018 | 14:19 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. National Waqf Forum atau Forum Wakaf Nasional yang diselenggarakan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Aula Prof Abdullah Siddiq, Universitas Ibn Khaldun, Bogor, Rabu (9/5) merekomendasikan pembentukan asosiasi nazhir. BWI selaku pembina dan pengawas nazhir memfasilitasinya.

"Asosiasi ini pada prinsipnya dari nazhir, oleh nazhir, dan untuk nazhir. BWI memfasilitasinya demi memajukan perwakafan nasional," kata Ketua Divisi Pembinaan Nazhir BWI Hendri Tanjung dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/5).

Ada sebelas orang nazhir secara sukarela bersedia menjadi formatur untuk melaksanakan pembentukannya. Mereka adalah Bobby Manulang (Dompet Dhuafa), Radius Usman (Kopsyah BMI), Munashir (KSPPS al-Muawanah), Zainal Hasikin (Dewan Dakwah), Ihsan (Baitulmal Tazkia), Rudi Mulyono (Yayasan Yatim Mandiri), Yusep Iskandar (Baitul Mal Muamalat), Fahrudin (Daarut Tauhiid), UKI AW (Yayasan Darussalam), Agus Suwanto (BMT Best), dan Sukendar (Bazma Pertamina).


Asosiasi nazhir ini, menurut Hendri, akan menjadi sarana bagi para nazhir untuk saling menguatkan satu sama lain, meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan harta wakaf, menyuarakan kepentingan nazhir dan wakaf, dan memperkuat posisi nazhir sebagai suatu profesi yang layak diakui dan diapresiasi sebagaimana profesi-profesi yang lain.

Selain itu, jelas Hendri, asosiasi nazhir akan merumuskan standar kompetensi yang jelas dan terukur yang harus dimiliki oleh seorang nazhir. Rumusan standar kompetensi yang disusun asosiasi nazhir akan diusulkan BWI kepada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Kementerian Tenaga Kerja untuk disahkan dan ditetapkan menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Nazhir.

Dengan adanya SKKNI Nazhir, kata Hendri, profesi nazhir menjadi setara dengan profesi lainnya, seperti dokter dan advokat. "Jadi, nazhir tidak lagi profesi asal-asalan dan sembarangan, tetapi mempunyai keahlian yang jelas," terang dia.

Hendri optimis, melalui tangan para nazhir yang profesional dan memiliki standar kompetensi yang jelas inilah wakaf bisa dikelola dengan maksimal dan menghasilkan manfaat maksimal untuk disalurkan kepada masyarakat. Karena selama ini, kata Hendri, salah satu penghambat kemajuan wakaf adalah nazhir yang tidak profesional.

Ketua Panitia Hendri Tanjung mengatakan, acara yang bertema "Konsolidasi Kebangkitan Wakaf Nasional" ini dihadiri sebanyak 132 nazhir dan stakeholder wakaf. Mereka adalah nazhir-nazhir yang sudah terdaftar pada BWI, seperti Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama, Yayasan Daarut Tauhiid Bandung, Yayasan Tazakka Batang, dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Beringharjo Yogyakarta.

Selain para nazhir, forum wakaf nasional ini juga dihadiri perwakilan Kementerian Agama sebagai mitra BWI dalam pembinaan nazhir, bank BNI Syariah selaku lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang (LKS-PWU), Kementerian Koperasi dan UKM selaku mitra BWI dalam menyeleksi koperasi untuk menjadi nazhir wakaf uang, dan akademisi asal Turki Kamola Bayrom.

Dia mengatakan, kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahim antara para nazhir dan BWI, memfasilitasi pembentukan asosiasi nazhir, dan mensosialisasikan rencana sertifikasi nazhir. Forum ini rencananya menjadi agenda tahunan yang bertujuan umum menjalin silaturahim dan menyerap aspirasi para nazhir.

"Adapun tujuan khususnya tiap tahun bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat itu," demikian Hendri Tanjung. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya