Dukungan buruh terhadap Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto bisa mendongkrak elektabilitas Sudrajat-Syaikhu (Asyik) yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Begitu dikatakan pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar), Asep Warlan Yusuf seperti diberitakan RMOL Jabar, Kamis (3/5).
"Di psikologi politik, ada istilah yang dikenal dengan
coat-tail effect kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia jadi pengaruh ekor-jas. Figur yang kuat dan menarik, akan memengaruhi elektabilitas partai," jelasnya.
Menurut Asep, pengaruh figur Prabowo sangat kuat bagi pasangan Sudrajat-Syaikhu. Hanya saja, persentasenya terhadap tingkat elektabilitas, tergantung pengolahan internal pasangan Sudrajat-Syaikhu.
"Sejauh mana persentase kenaikan elektabilitas pasangan Sudrajat-Syaikhu tentunya belum bisa terlihat. Harus ada survei dulu. Namun,
coat-tail effect ini berpengaruh pada kemenangan suatu partai," jelasnya.
Asep lantas mencontohkan fenomena yang terjadi di tubuh Partai Demokrat yang jatuh lantaran tokoh-tokoh partai terjerat korupsi. Artinya, lanjut dia, figur di tubuh partai mempengaruhi partai itu sendiri.
Sebelumnya, buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019.
Deklarasi dukungan tersebut berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018), bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional atau Mau Day.
Sementara di Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/4), buruh mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Sudrajat - Syaikhu (Asyik) pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023, di Lapangan ex PT Cikarang Indah, Karangasih, Cikarang Utara, Bekasi.
"Buruh mendukung pasangan asyik tidak secara emosional, tetapi didasari oleh sosok pasangan Asyik dan kita juga membuat kontrak Politik yang langsung direspons positif oleh pasangan Asyik, " ujar Deputi FSPMI, Obon Tabroni kala itu.
[sam]