Berita

Organ reproduksi pria/Net

Dunia

Peneliti Kembangkan Pil KB Untuk Pria

RABU, 21 MARET 2018 | 13:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Selama beberapa dekade, pil KB telah digunakan secara eksklusif oleh wanita. Namun studi baru-baru ini memungkinkan kehadiran pil KB untuk pria dalam waktu dekat ini.

Hasil penelitian dipresentasikan pada pertemuan tahunan Endocrine Society di Chicago baru-baru ini menemukan bahwa para periset menemukan bahwa pil hormon yang disebut dimethandrolone undecanoate atau DMAU, secara efektif bisa mengurangi kadar testosteron dan hormon lainnya yang bertanggung jawab untuk produksi sperma tanpa efek samping yang serius.

"Tujuan kami, dan tujuan setiap orang di bidang ini, adalah mengembangkan metode untuk pria yang memiliki efek samping minimal, dan holy grail adalah mengembangkan sesuatu yang juga memiliki manfaat kesehatan bagi pria," kata Dr. Stephanie Page, seorang ahli endokrinologi di University of Washington School of Medicine dan penulis utama studi ini seperti dimuat CNN.


Sejauh ini ada sejumlah pilihan kontrol kelahiran untuk wanita, termasuk pil berbasis hormon, suntikan dan perangkat kontrasepsi. Namun, menu opsi jauh lebih kecil untuk pria.

"Satu-satunya pilihan yang tersedia untuk pria adalah vasektomi, kondom dan koitus interruptus," kata Page.

"Empat puluh persen kehamilan di seluruh dunia tidak terencana, jadi jelas ada kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk kontrasepsi baru, dan pria memiliki sedikit pilihan," tambahnya.

Vasektomi adalah prosedur operasi yang mencegah penularan sperma dengan cara memotong vas deferens, sebuah struktur yang mengangkut sperma dari testis ke uretra. Sementara koitus interruptus mengacu pada metode penarikan, yang secara signifikan kurang efektif daripada kebanyakan metode kontrasepsi lainnya.

Studi baru ini dilakukan pada 83 pria berusia antara 18 dan 50 tahun yang secara acak ditugaskan ke kelompok kontrol atau satu dari tiga kelompok perlakuan. Setiap kelompok perlakuan menerima dosis obat yang berbeda, antara 100, 200 atau 400 miligram.

Para peneliti menemukan bahwa, setelah minum obat selama 28 hari, testosteron dalam darah turun ke "tingkat pengebirian" untuk ketiga dosis tersebut.

"Tingkat mengebiri" mengacu pada kisaran target testosteron dalam darah setelah pengebirian kimia atau bedah dan biasanya didefinisikan sebagai 50 nanogram per desiliter.

Kelompok yang diberi 400 miligram juga melihat penurunan yang signifikan pada LH dan FSH, dua hormon yang membantu mengatur testosteron dan produksi sperma oleh testis.

"Testosteron normal pada seorang pria adalah antara 350 hingga 1.100 nanogram per desiliter," kata Dr Seth Cohen, asisten profesor urologi di NYU Langone Health, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya