Berita

Foto/Net

Jaya Suprana

Rebutan Rojava

SABTU, 24 FEBRUARI 2018 | 06:23 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SAYA tidak tahu Rojava itu apa dan di mana sampai dengan saat membaca reportase tentang Rojava di dalam majalah global The Economist edisi 27 Januari 2018.

Otonom
Ternyata Rojava adalah sebuah wilayah otonom de facto terdiri dari tiga wilayah kanton yang memiliki pemerintahan sendiri di bagian utara Suriah yaitu Afrin, Jazira dan Kobani.

Wilayah ini memperoleh status otonomi de facto sebagai dampak konflik Rojava dan Perang Saudara Suriah yang tengah berlangsung. Rojava secara bertahap mengembangkan politik sekuler berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi konfederalisme seperti pemilihan umum langsung oleh rakyat, kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan.

Wilayah ini memperoleh status otonomi de facto sebagai dampak konflik Rojava dan Perang Saudara Suriah yang tengah berlangsung. Rojava secara bertahap mengembangkan politik sekuler berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi konfederalisme seperti pemilihan umum langsung oleh rakyat, kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan.

Pada 17 Maret 2016, pemerintah Rojava de facto secara sepihak mendeklarasikan pembentukan sebuah pemerintahan sistem federal menamakan diri sebagai Federasi Suriah Utara Rojava yang secara resmi tidak diakui oleh pemerintah Suriah maupun negara dan organisasi internasional lainnya.
 
ISIS, Turki, Suriah, Amerika Serikat

Majalah global The Economist memberitakan bahwa sejak tahun 2014, ISIS menyerbu dan membunuh ratusan warga Rojava. Didukung oleh kekuatan militer udara Amerika, laskar Pasukan Demokrasi Suriah sebagai sebuah aliansi militer yang dipimpin oleh suku Kurdi berhasil memukul balik ISIS ke padang gurun sepanjang perbatasan Irak. Serangan udara yang dilakukan angkatan udara Amerika Serikat pada 20 Januari 2018 diberitakan telah menewaskan sekitar 150 serdadu ISIS di Rojava. Namun pada hari yang sama armada tank Turki bergemuruh masuk ke kawasan Barat Rojava.

Maka mendadak serentak Rojava harus berjuang sekaligus di dua front melawan angkara murka yang ingin menguasai Rojava yaitu Turki dan ISIS. Di samping Suriah yang enggan melepas kekuasaan atas Rojava. Belum terhitung Amerika Serikat yang mendukung perjuangan Rojava sebab memiliki pamrih kepentingan tertentu.

Enerji
Kenapa Rojava memiliki daya tarik begitu besar sehingga menjadi rebutan Suriah, Turki, ISIS dan Amerika Serikat? Alasannya sederhana saja yaitu akibat secara alami kebetulan Rojava memiliki sumber minyak bumi dalam jumlah berlimpah ruah yang juga kebetulan belum habis disedot oleh keserakahan para pelaku industri minyak bumi di planet bumi masa kini. Maka Rojava memang secara kodrati terpaksa menerima nasib menjadi pusat perebutan enerji tak terbarukan oleh empat negara

Penulis adalah pembelajar peta geopolitik dunia masa kini

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya