Berita

Foto/Net

Hukum

Pimpinan KPK: Kecelakaan Proyek Infrastruktur Bisa Terjadi Karena Korupsi

RABU, 21 FEBRUARI 2018 | 13:49 WIB | LAPORAN:

Evaluasi ulang semua pembangunan konstruksi pada proyek infrastruktur semestinya sudah dilakukan sebelum terjadi kecelakaan kerja. Hal itu penting dilakukn guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan selama proses pengerjaan berlangsung.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang lewan pesan singkatnya, Rabu (21/2).

Menurutnya, evaluasi bisa dilakukan dalam dua tahap. Pertama, evaluasi jangka pendek dan jangka panjang.


"Evaluasi ulang semua proyek semestinya sudah dilakukan sebelum terjadi kecelakaan kerja, dengan keyakinan ini sudah dilakukan selama proyek dimulai dengan detail," jelasnya.

Bukan tanpa sebab, menurutnya, proyeksi ketahanan proyek yang jadi perhitungan awal desain dan implikasi jangka panjang juga menjadi penting.

Di siai lain, lanjut Saut, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kegagalan atau dampak proyek infrastruktur baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk jangka pendek diantaranya, tidak mampu mengelola tim, estimasi proyek, suplayer tidak kompeten, rendahnya kontrol, dan tidak mampu menguasai proyek.

Sementara jangka panjang, di antaranya, permasalahan keuangan, salah estimasi, sistem pembayaran, ekonomi biaya tinggi atau korupsi, dukungan data yang kurang, urutan pekerjaan yang salah, dan koordinasi yang kurang.

"Dua  kelompok masalah ini banyak jadi perdebatan dan dipengaruhi atau bisa muncul dari persoalan manajemen SDM dan resources utama lainya," jelasnya.

Lebih lanjut, Saut menduga sederetan insiden pada pembangunan infrastruktur yang terjadi belakangan dipicu oleh dua hal. Yakni terkait menajemen dan transaksional atau konflik kepentingan.

"Maka pertanyaanya berikutnya bisa datang dari banyak kemungkinan," tandas Saut.

Tiang penyangga proyek Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) ambruk pada Selasa (20/2) dini hari. Insiden itu menambah panjang deretan kecelakaan kerja pada proyek infrastruktur di Tanah Air.

Berikut beberapa kecelakaan kerja yang terjadi di berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, sejak 2017 hingga sekarang, seperti tiang pancang proyek Tol Becakayu ambruk, Selasa (20/2). Tujuh pekerja dilaporkan terluka; jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta Longsor, Senin (5/2). Satu orang tewas setelah sempat terjebak di dalam kendaraan yang tertimbun longsor berjam-jam; Crane Pengangkut Beton Proyek DDT di Matraman, Jakarta Timur, Ambruk Minggu (4/2). Kecelakaan ini mengakibatkan empat pekerja tewas.

Kemudian beton Girder Proyek Konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT)‎ Pulogadung, Jakarta Timur, Roboh, Senin (22/1). Lima pekerja proyek itu terluka; Beton Girder Proyek Jalan Tol Depok-Antasari, Jakarta Selatan, Jatuh, Selasa (2/1). Beton girder ambruk diduga lantaran tersenggol alat berat. Tidak ada korban dalam insiden ini. Crane Ambruk di KM 15 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (16/11).

Selanjutnya beton proyek Light Rail Transit (LRT) Jatuh di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Rabu (15/11). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu; Pembatas beton proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jatuh di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, Jumat (3/11); konstruksi Tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Curukgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Roboh, Minggu (29/10). Satu pekerja tewas akibat insiden tersebut.

Selain itu ada tiang Proyek Konstruksi Light Rail Transit (LRT) Timpa Rumah Warga, Selasa (17/10). Tiga warga luka akibat kejadian ini serta jembatan Overpass Tol Bocimi di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Ambruk, Jumat (22/9). Seorang pekerja proyek tewas tertimpa runtuhan cor beton badan jembatan. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya