Berita

Taufik Kurniawan/RMOL

Hukum

Polisi Wajib Usut Motif Penyerangan Pemuka Agama

RABU, 21 FEBRUARI 2018 | 00:24 WIB | LAPORAN:

. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap para pemuka agama yang bekalangan ini marak.

Pasalnya, penyerangan itu amat sering dan modusnya sama, yaitu penyerang adalah orang gila. Yang teranyar, penyerangan itu menimpa Kiai Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Paciran yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.

"Kepolisian harus mengusut tuntas, apa motif dan latar belakang penyerangan terhadap para pemuka agama ini. Sebab, penyerangan ini telah menimbulkan keresahan dan menggangu kenyamanan masyarakat," kata Wakil Ketua Umum PAN ini di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/2).


Untuk masyarakat umum, Taufik meminta tidak terpancing atau terprovokasi dengan kejadian ini. Masyarakat juga jangan mudah terhasut dengan berbagai upaya adu domba umat yang banyak mengaitkan kasus ini dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Kepada pemerintah, Taufik meminta untuk tidak memberikan ruang atau kesempatan bagi siapa pun melakukan kekerasan. Sebab, tidak ada satu agama  pun yang mengajarkan kekerasan. Tindakan kekerasan terhadap orang lain, terlebih terhadap pemuka agama, tidak pernah dibenarkan dalam hukum ataupun ajaran agama.

"Negara tidak boleh memberikan ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan. Apalagi sampai mengganggu ketenangan dan keamanan. Apa pun alasannya, tidak boleh lagi terjadi kekerasan serupa di kemudian hari," harap politisi asal Jawa Tengah ini.

Kiai Hakam Mubarok diserang orang tak dikenal pada Minggu (18/2). Kejadian berawal ketika pelaku mendadak muncul di area pendopo Pondok Pesantren sambil membawa makanan. Kemudian Kiai Hakam menegur pelaku secara sopan dan meminta pelaku agar pindah dan tidak duduk di pendopo. Namun, pelaku tidak terima dan menyerang Kiai Hakam.

Sebelum peristiwa ini, terjadi penyerangan serupa yang menimpa Pengasuh Ponpes Al Hidayah Bandung, KH. Umar Basri pada 27 Januari 2018 dan Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis), Ustadz Prawoto. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya