Berita

Politik

Berbeda Dengan PBNU, Tokoh Muda NU Kecam Santri Teriak "Bunuh Menteri"

SELASA, 15 AGUSTUS 2017 | 15:35 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Video santri yang berteriak "bunuh menterinya" saat aksi menolak Full Day School terus menuai tanggapan dari masyarakat. Termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Tokoh muda NU, Savic Ali, misalnya mengecam keras yel-yel para santri yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Lumajang, Jawa Timur, Senin pekan lalu tersebut.

"Bbrp mention nyinyirin komen gw dulu yg mengecam demo anti-Ahok yg teriak "bunuh" jg. Maaf, saya jg mengecam demo santri yg teriak bunuh," cuitnya lewat akun Twitter @savicali (Selasa, 15/8).

"Bedanya NU dg tetangga sebelah dlm kasus demo teriak bunuh adalah: buat NU itu kesalahan. Smntr teriakan bunuh Ahok spt tak dianggap salah," sambungnya.

Namun, dalam kicauan dia sebelumnya, pihaknya akan terlebih dahulu mengecek kebenaran video tersebut, dan akan menegur bila memang demikian adanya.

"Dpt byk mention terkait demo santri yg teriak "bunuh". Kami sgr mengeceknya, dan pengurus NU menegur dan tak membenarkannya," ungkap Direktur NU Online ini.

Sementara itu, kemarin Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, membenarkan para santri yang unjuk rasa tersebut adalah santri NU. Namun, dia menegaskan, pihaknya tidak mungkin mengontrol satu per satu.

"Ya itu kan anak-anak masa iya mau dikontrol satu-satu ya enggak bisa. Tapi kita sudah berikan pengarahan," katanya.

Dia menambahkan para santri demo sambil membawa bendera NU lantaran merasa tergusur dengan adanya full day school. "Karena yang akan tergusur itu kebanyakan madrasah yang dikelola oleh NU jumlahnya itu 76 ribu di Indonesia ini," tandasnya.

Berbeda dengan kedua tokoh di atas, Sekjen PBNU A Helmy Faishal Zaini mengungkapkan video tersebut hoax alias sebagai berita palsu. Video tersebut disebar untuk menyudutkan NU.

"Berita tersebut memiliki agenda ingin menyudutkan NU. Kami telah melakukan klarifikasi dan menerima laporan bahwa kejadian yang dikira terjadi di Purbalingga, padahal terjadi di Lumajang tersebut, murni merupakan perbuatan oknum yang sengaja memprovokasi massa aksi," tandasnya. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya