Berita

Waluyo Usai Diperiksa/RMOL

Hukum

Jadi Saksi Kasus Korupsi Aset Pertamina, Eks Pimpinan KPK: Tanya Penyidik Saja

SELASA, 25 JULI 2017 | 19:18 WIB | LAPORAN:

Mantan Direktur Umum dan SDM PT Pertamina (Persero) Waluyo selesai diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri. Namun, Waluyo bungkam dan menolak berkomentar terkait pemeriksaannya.

Waluyo yang mengenakan kemeja putih terus menerobos kerumunan wartawan. Bahkan, dia tak menggubris pertanyaan awak media terkait kasus tersebut.

"Tanya penyidik aja," kata Waluyo di kantor Dittipikor Bareskrim, gedung Ombudsman, Jalan HR Rasuna Sahid, Jakarta, Selasa (25/7).


Belum puas menerima jawaban itu, awak media terus mencecar Waluyo dengan sejumlah pertanyaan. Waluyo lagi-lagi bungkam dan buru-buru masuk ke mobil yang terparkir di area gedung Ombudsman.

Selain Waluyo, hari ini penyidik juga ikut memeriksa mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. Keduanya diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana korupsi penjualan tanah milik PT Pertamina di Simprug, Kebayoran Lama, tahun 2011.

Kasubdit V Dittipikor Bareskrim Polri Kombes Indarto mengatakan selain membuat terang kasus, pemeriksaan kali ini dilakukan untuk menelusuri keterlibatan Karen dan Waluyo pada kasus tersebut. Sebab, saat kasus ini bergulir keduanya masih dalam jabatan aktif.

"Posisi masing masing pejabat tersebut untuk menentukan kasus posisi dan bahan keterlibatan serta peran mereka dalam penjualan," kata Indarto.

Bersama dengan Karen dan Waluyo, penyidik juga turut memeriksa tiga saksi lain. Ketiga saksi itu terdiri dari pihak pemerintah kota Jakarta Selatan dan bagian pengawasan Pertamina.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan SVP Asset Maagement PT Pertamina (Persero) Gathot Harsono sebagai tersangka. Bahkan, sebelum menetapkan Gathot sebagai tersangka, penyidik sempat menggeledah kantor Pertamina di Simprug.

Dari penggeledahan itu, petugas menyita satu unit komputer beserta CPU, dokumen fisik dan flashdisk. Barang-barang itu disita karena diduga kuat berkaitan dengan kasus tersebut.

Kasus penjualan tanah Pertamina ini sendiri terjadi pada 2011. Kasus ini mencuat setelah Bareskrim menerima laporan dan dilanjutkan dengan penyelidikan.

Penyidik menduga, proses penjualan tanah Pertamina itu tidak sesuai dengan prosedur sehingga menimbulkan kerugian negara. Dugaan sementara, akibat penjualan tanah itu negara mengalami kerugian sebesar Rp 40,9 miliar.[san]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya