Berita

RMOL

Pertahanan

BNPT Perkaya Ilmu Deradikalisasi Di Arab Saudi

SABTU, 21 JANUARI 2017 | 16:43 WIB | LAPORAN:

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi pada 11-16 Januari lalu. Kunjungan dalam rangka memperkuat hubungan BNPT dengan General Intelligence Directorate (GID) dalam penanggulangan terorisme, khususnya memperkaya ilmu deradikalisasi.

"Kunjungan ini adalah bagian dari upaya BNPT dalam menyiapkan program penanggulangan terorisme, dalam hal ini deradikalisasi dari hulu sampai hilir. Di sana, kami banyak melakukan tukar informasi dan ilmu, menyaksikan langsung proses deradikalisasi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi terhadap para tahanan terorisme," jelas Suhardi dalam keterangannya, Sabtu (21/1).

Menurut Suhardi, pihaknya sedang melakukan upaya keras membuat program penanggulangan terorisme dalam rangka menekan pemikiran-pemikiran radikal dan terorisme yang kini banyak digandrungi anak muda. Dia memastikan bahwa pemerintah serius dalam menghentikan fenomena tersebut, karena bukan saja merusak tatanan kehidupan masyarakat tetapi juga telah merusak citra Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia.


Abdul Aziz Alhwairny selaku kepala Direktorat Intelijen Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi menyambut gembira kunjungan ini sebagai wujud hubungan baik antara BNPT dan GID. Dia juga menyampaikan bahwa kerajaan Saudi sangat mengapresiasi langkah-langkah BNPT dalam menanggulangi terorisme di Indonesia dan menekankan bahwa GID akan memberikan penghormatan dan penghargaan kepada anggota Densus yang telah gugur saat bertugas dengan memberikan kesempatan menunaikan ibadah haji bagi keluarganya.

Abdul Aziz juga menambahkan, Pusat Konsultasi dan Pembinaan Muhammad bin Naif menyediakan kesempatan kepada BNPT untuk mengikuti pelatihan terkait mekanisme dan proses deradikalisasi yang selama ini diterapkan di Saudi. Pelatihan itu akan dipusatkan tentang proses-proses yang harus dilalui seorang mantan teroris atau mereka yang terlibat dalam pemikiran radikal untuk kembali ke masyarakat dan bekerja sebagaimana normalnya.

Seperti diketahui, Saudi adalah salah satu negara yang paling banyak menderita akibat aksi terorisme. Juga sejumlah warganya terlibat dalam jaringan terorisme internasional sehingga pemerintah secara serius menanggulangi hal tersebut melalui berbagai metode, termasuk rehabilitasi pemikiran, reintegrasi ke dalam masyarakat dan metode lain yang dianggap mampu menjamin dan membebaskan seseorang yang radikal.

Selain pertemuan dengan GID dan kunjungan ke Markaz Naif serta Lapas, delegasi BNPT juga melakukan pertemuan dengan ulama-ulama Saudi. Termasuk dengan Imam Masjidil Haram Assudaisy dan masyarakat indonesia di Jeddah.

Adapun, delegasi BNPT diikuti Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen Abdul Rahman Kadir, Direkrur Deradikalisasi Irfan Idris. Kemudian kelompok ahli BNPT yang diwakili Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan psikolog Hamdi Muluk juga melakukan peninjauan ke Pusat Konsultasi dan Pembinaan Muhammad bin Naif (Markaz Muhammad bin Naif Lilmunasha wa arriayah) dalam rangka menggali pengalaman dalam membina mantan teroris serta sistem resosialisasi dan rehabilitasi pemikiran ekstrim. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya