Berita

Pertahanan

KSAU Kaji Wilayah Timur Indonesia yang Bakal Jadi Daerah Pangkalan Udara

JUMAT, 20 JANUARI 2017 | 16:44 WIB | LAPORAN:

Rencana Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk mengembangkan pangkalan militer di wilayah timur Indonesia masuk dalam rencana TNI Angkatan Udara.

Kepala Staf TNI Angkatan Utara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menilai pembangunan pangkalan militer di wilayah timur Indonesia sangat diperlukan untuk menghemat bahan bakar pesawat tempur AU dalam mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurutnya, saat ini sejumlah wilayah yang akan menjadi daerah pembangunan pangkalan militer sedang dalam proses kajian. Setidaknya, wilayah pangkalan militer yang dibangun nanti bisa mencapai pulau terluar di timur Indonesia. Hal ini, sambungnya bisa membuat penghematan bahan bakar 20 persen bagi pengamanan wilayah NKRI oleh pesawat tempur TNI AU.

"Sesuai dengan konsep poros maritim dunia bagaimana rencana gelar yang disampaikan panglima kita akan mengembangkan Natuna, Morotai dan yang ditengah bisa pulau Selaru," ujarnya seusai Upacara Sertijab di Lanud Halim perdanakhusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/1).

Selain menghemat anggaran bahan bakar, pembangunan pangkalan militer ini juga bisa menjadi wilayah latihan bagi TNI AU.

Menurut Hadi, selama ini latihan pesawat tempur AU lebih terpusat di wilayah pulau Jawa. Disisi lain, lalu lintas ruang udara di wilayah tersebut sangat dipadati pesawat komersil. Dengan adanya pangkalan militer di wilayah timur Indonesia, latihan tempur bisa dialihkan dan tidak lagi berpusat di wilayah Jawa.

"Kita akan mendukung. Jadi tidak hanya di utara tapi kita bagi di sebelah selatan. Namun kebutuhan latihan negara harus kita cukupi. Seandainya ada kebutuhan latihan di Madiun R to R, kita akan keluarkan namanya notam sehingga tidak mengganggu Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur," tutup Hadi. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya