Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
DIALOG memiliki kekuatan luar biasa. Allah Swt pun berdialog dengan iblis, malaikat, dan manusia. Proses dialoÂgis inilah yang seharusnya menjadi ciri setiap agama dan umat beragama. AlÂlah Swt menurunkan ayat-ayat suci Al- Qur’an dalam kurun waktu 23 tahun. Mengapa tidak sekaligus? Kurang apa power yang dimiliki Tuhan unÂtuk memaksakan kehendaknya kepaÂda makhluk lemahnya yang bernama manusia? Kenapa tidak menggunakan kekuatan "Kun fa yakun", langsung Al- Qur’an turun sekaligus dan nilai-nilainya terimplementasi di dalam masyarakat juga sekaligus? Sudah barang tenÂtu di sini ada pelajaran penting buat manusia, khususnya umat beragama. Kekuatan dialog mampu mengangkat dan menghidupkan kembali komunitas masyarakat yang sudah jatuh berkeping-keping.
Al-Qur’an memberikan pelajaran berharga tentang diÂalog. Turunnya wahyu berangur-angsur sesungguhnya itu bagian dari dialog, bagian dari dialektika masyarakat yang mendapatkan pengakuan Tuhan. Meskipun Tuhan Maha Pemaksa (al-Qahhar) tetapi ia tidak memnggunaÂkan hak proregatifnya. Penciptaan alam dilakukan denÂgan proses kun fa yakun, tetapi penjabaran nilai-nilai kemanusiaan Tuhan menunjukkan sifat sabar-Nya (al- Shabur). Ini penting buat kita bahwa, manakala menÂgoder suatu sistem nilai di dalam suatu masyarakat, kesabaran harus didahulukan seperti dicontohkan TuÂhan. Sesungguhnya para Nabi pun juga meniru kekuaÂtan dialog yang diperkenalkan Tuhan. Para Nabi sering mengdekati umatnya dengan kekuatan dialog.
Pelajaran lain bisa dipetik dari kisah Nabi Nuh. Ia berÂdakwah selama 950 tahun tetapi pengikutnya bisa diÂhitung jari, akhirnya ia berdoa agar Allah Swt mengguÂnakan kekuatannya, sehingga umatnya binasa selain yang naik di atas perahu mereka. Ini pula yang membuat Nabi Nuh menyesal seumur hidup sampai di hari PaÂdang Mahsyar karena kesabarannya masih memiliki baÂtas, tidak seperti yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. Dabi Hud yang dikisahkan di dalam surah Al-A’raf juga menunjukkan dialog interaktif dengan para tokoh dan pemimpin masyarakatnya. Nabi Shaleh, Nabi Syuáib, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi MuhamÂmad, diabadikan dialog panjangnya dengan umatnya.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33