Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
INDONESIA memiliki banyak disÂtinksi dengan negara-negara muslim lain, khususnya negara-negara Arab. Namun di sini tidak berarti kita harus anti Arab, karena Nabi Muhammad teladan kita, dan para khulafaurraÂsyidun adalah orang Arab. Al-sabiqun al-awwalun, yang pertamakali meÂmasang badan melindungi Nabi dan berjuang keras melanjutkan estafet agama Islam dan mereka dijamin masuk syurga adalah orang-orang Arab. Orang-orang Arab juga tidak bisa diÂingkari jasanya di dalam mentransformasikan warisan intelektual Yunani ke dalam dunia Islam melalui upaya penerjemahan buku-buku dan penyerapan teknologinÂya. Bahkan orang-orang Arab amat berjasa membawa Islam ke Indonesia, serta tak bisa dilupakan bahwa para Walisongo yang amat berjasa terhadap pengislaman di wilayah Nusantara adalah juga turunan Arab. Yang palÂing penting juga ialah Al-Qur’an dan hadis, yang merupaÂkan sumber ajaran Islam menggunakan bahasa Arab.
Namun demikian, tidak berarti Islam dan perangkat ajarannya harus identik dengan budaya Arab. Tidak seorang pun bisa mengklaim bahwa Islam harus idenÂtik dengan tradisi dan budaya Arab. Dengan kata lain, ajaran Islam dan budaya Arab tidak identik. Tradisi dan budaya Arab kebetulan merupakan lokus pertama yang menjemput kelahiran Islam. Adalah wajar jika kemudian ajaran Islam banyak diwarnai oleh tradisi dan budaya Arab. Tradisi dan budaya inilah yang paling pertama meÂwadahi ajaran dasar Islam. Tidak heran kalau Imam MaÂlik, salahseorang pendiri imam Mazhab yang mazhabÂnya dikenal dengan mazhab Maliki, memasukkan Ãmal ahlul Madinah (tradisi penduduk Madinah) sebagai saÂlahsatu dasar atau rujukan hokum.
Islamisasi suatu negeri yes, tetapi arabisasi bisa dikaÂtakan no. Namun demikian, tradisi dan budaya Arab juga mengandung nilai-nilai universal, yang compatible denÂgan budaya dan tradisi lain tidak ada masalah. Seperti halnya tradisi dan budaya Indonesia memiliki juga nilai-nilai luhur bersifat universal, sehingga bisa diterima di negara-negara lain. Misalnya, tradisi Halal bi Halal setiap usai bulan puasa sekarang banyak diadopsi di Negara-negara lain seperti di kawasan Asia Tenggara, itu tidak ada masalah. Yang menjadi masalah jika ajaran Islam dipaksakan identic dengan tradisi dan budaya Arab. Seolah-olah yang paling islami ialah tradisi dan budaya Arab, bahkan ada yang membid’ahkan jika ada aspek ajaran Islam melekat pada budaya lokal. Seperti tradisi perkawinan yang sering dirangkai denga adat-istiadat local, sering ada yang mengusiknya.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46
Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
UPDATE
Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05
Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00
Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32
Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09
Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01
Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40
Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13
Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01
Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31
Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09