Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Wayang Orang Mendirgahayu TNI

SENIN, 03 OKTOBER 2016 | 10:21 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SATU di antara sekian banyak impian saya adalah mempergelar pergelaran Wayang Orang menampilkan Kurawa yang berjumlah seratus secara angkawiah benar-benar seratus oleh benar-benar seratus pemeran. Kasihan Kurawa, sementara Pandawa yang berjumlah lima itu selalu ditampilkan lengkap lima insan, seratus Kurawa paling-paling ditampilkan sekitar sepuluh insan, maksimal dua puluh.


Ternyata Aylawati Sarwono didampingi Yessy Sutiyoso didukung Kenthus Amiranto dengan laskar Bharata  siap mewujudkan impian seratus Kurawa menjadi kenyataan. Kesulitan utama adalah mencari 100 insan yang memiliki kemampuan ragawi dan kedisiplinan tinggi dalam semangat persatuan dan kesatuan untuk mampu menampilkan benar-benar angkawiah 100 insan tampil di panggung pergelaran wayang orang. Kami langsung teringat ke prajurit TNI.

Maka saya memberanikan diri menghadap Panglima TNI, Gatot Nurmyanto untuk meminjam seratus prajurit lelaki untuk berperan sebagai seratus Kurawa dan prajurit perempuan untuk berperan sebagai laskar Srikandi. Tanggapan Panglima TNI ternyata jauh melampaui apa yang saya harapkan.

Maka saya memberanikan diri menghadap Panglima TNI, Gatot Nurmyanto untuk meminjam seratus prajurit lelaki untuk berperan sebagai seratus Kurawa dan prajurit perempuan untuk berperan sebagai laskar Srikandi. Tanggapan Panglima TNI ternyata jauh melampaui apa yang saya harapkan.

Panglima TNI ternyata memiliki semangat kebudayaan luar biasa adiluhur dan adiluhung sebab bukan saja ikhlas menugaskan para prajurit TNI untuk tampil sebagai pemeran di panggung pergelaran Satha Kurawa namun malah mengambil alih peran penyelenggara Satha Kurawa bahkan sebagai puncak perayaan 71 tahun TNI manunggal dengan rakyat.

Pada tahun 2016 TNI mendirgahayu hari kelahiran ke 71 tahun bukan dengan memperagakan kedigdayaan alutista namun keadiluhuran kebudayaan. TNI merayakan usia 71 tahunnya dengan memanunggalkan diri dengan rakyat melalui pergelaran mahakarya wayang orang dengan lelakon Satha Kurawa.  

Untuk pertama kali, peran seratus Kurawa benar-benar ditampilkan secara utuh oleh 100 pemeran di panggung pergelaran wayang orang. Dalam penampilan 100 kurawa di samping para laskar Srikandi dan dua Pandawa, TNI ikut terlibat secara langsung bergabung dengan para tokoh masyarakat dan para seniman wayang orang. Bahkan anak-anak tidak mau ketinggalan ikut tampil sebagai Kurawa di masa kanak-kanak.

Lelakon Satha Kurawa berkisah tentang perselisihan keluarga Kurawa dari Hastinapura sebagai anak-anak Destarata dengan keluarga Pandawa dari Indraprasta sebagai anak-anak Pandu Dewanata sejak masa remaja yang kemudian memuncak lalu meledak menjadi perang saudara dahsyat  Bharatayudha  di padang Kurusetra. Seluruh anggota keluarga Kurawa perlaya di medan pertempuran Bharatayudha.

Demikian pula segenap sanak-keluarga Pandawa tewas kecuali Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Drupadi dan Kresna serta cucu Pandawa : Parikesit sebagai penerus dinasti Pandawa . Pada hakikatnya pergelaran wayang orang Satha Kurawa mendirgahayu 71 tahun TNI dengan membawa pesan tentang kedekatan TNI dengan rakyat melalui jalur kebudayaan di samping ungkapan kecintaan TNI terhadap perdamaian.

Kepahitan bahkan kemubaziran tragedi perang Bharatayudha melukiskan betapa dalam kecamuk  peperangan sebenarnya tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Yang ada hanya kesengsaraan.  Pergelaran Satha Kurawa  merupakan persembahan TNI bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Pergelaran perdana diselenggarakan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada tanggal 2 September 2016 dengan para pemeran Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo sebagai Abiyasa, Mayor Jenderal TNI Yoedhi H Swastono sebagai Nakula, Mayor Jenderal TNI Yoedhi Swastanto sebagai Sadewa, Marsekal Muda TNI Nugroho Prang Sumadi sebagai Semar, Brigadir Jenderal TNI Firman Achmadi sebagai Werkudoro,  Maudy Kusnadi sebagai Dewi Kunti, Olivia Zalianty sebagai Srikandi, Feni Rose sebagai Dursilowati,  Ray Sahetapy sebagai Destarastra, Ario Bayu sebagai Kresna , Giok Hartono sebagai Gendari, Aylawati Sarwono sebagai Drupadi, disaksikan oleh Wapres Jusuf Kalla, Presiden VI, Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Wapres Try Sutrisno dan Budiono, Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Mendagri, Tjahjo Kumolo, Menlu Retno Marsudi dan lain-lain tokoh nasional. [***]

Penulis adalah penyinta wayang orang yang telah mempergelar wayang orang di panggung Sydney Opera House dan Unesco, Paris

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya