nasaruddin umar:net
nasaruddin umar:net
GAJAH menjadi salah satu nama surah di dalam Al-Qur'an, yaitu QS. Al-Fil (105). Gajah memiliki postur paling besar di antara binaÂtang yang masih bertahan hidup mendampingi kehiduÂpan manusia. Gajah pernah diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai berikut: "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? BuÂkankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)". (Q.S. al-Fil/105:1-5).
Gajah menjadi lambang kejantanan dan menÂjadi binatang pilihan Raja Abrahah untuk menyerang atau mengambil alih Ka’bah di Makkah. AbraÂhah ingin mengangkut bangunan Ka’bah ke Yaman agar kota Yaman bisa menjadi ibu kota spiritual, yang ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuÂru. Namun kisah dan penampilan gajah dalam Al-Qur'an, meskipun jantan, besar, dan kokoh tetapi harus mati tersungkur dan menyedihkan, yang terÂsisa hanya tulang belulangnya, mengikuti nasib tuannya, Abrahah, karena terkena lemparan batu-batu kecil burung-burung Ababil yang diutus TuÂhan untuk menghancurkan pasukan Abrahah. BanÂyak mendunduga, termasuk dalam Tafsir al-Manar, karya Muhammad Abduh, bahwa yang menyerang pasukan bergajah itu ialah semacam virus yang mematikan dalam waktu cepat. Dr. Opitz menduÂganya sebagai virus ebola, seperti yang pernah ditemukan di Afrika. Cara kerja virus itu membuat daging menjadi bonyok sehingga yang tersisa hanÂya tulang belulang.
Serangga kecil seperti lebah, semut, laba-laba, dan burung-burung memiliki tubuh yang kecil tetapi mengesankan prestasi positif. Lebah bisa mengoÂbati penyakit, semut menciptakan masyarakat sanÂtun dan bersatu, laba-laba melindungi Nabi di goa Hira dan memeroduksi saran yang simetris. Ini beÂrarti kebesaran sebuah postur bukan menjadi jaÂminan keunggulan. Boleh jadi sebuah postur keÂcil dan sederhana tetapi melahirkan sesuatu yang positif secara monumental. Gajah dalam surah ini menjadi pelajaran berharga buat kita bahwa sebeÂsar apapun makhluk pasti kekuasaan Sang Khalik lebih besar. Jika Allah menghendaki sebesar apapÂun sebuah kekuasaan tidak ada artinya bagi Allah Swt. Jika Allah menghendaki sesuatu maka cukup mengatakan "kun" maka terwujudlah sesuatu itu.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33