nasaruddin umar:net
nasaruddin umar:net
SALAH satu puncak pencarian para salikin, pencari Tuhan, ialah meraih deraiat orang-orang bertaqwa (muttaqun). Orang-orang yang bertaqwa tidak hanya mendapatkan ketenangan batin di dunia tetapi juga mendapatkan kebahagiaan penuh di dunia dan di akhirat, sebagaimaÂna dijanjikan Allah Swt: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. (Q.S. al-Naba’/78:31-32). Taqwa merupakan puncak perjuangan seorang muslim, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebeÂnar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S. Ali 'Imran/3:102).
Kata tqwa tidak ada terjemakannya di daÂlam kamus Bahasa Indonesia sehingga kata itu langsung menjadi Bahasa Indonesia. Taqwa sesungguhnya kombinasi antara takut, segan, dan cinta. Taqwa tidak identik dengan takut, karÂena Allah Swt tidak selamanya harus didekati dengan pendekatan takut, tetapi lebih dominan dengan pendekatan cinta. Bertaqwa kepada AlÂlah tidak mesti hanya berarti takut kepada TuÂhan tetapi mungkin juga berarti cinta dan resÂpek kepada Tuhan.
Kalangan ulama tasawuf, seperti Imam Al-Ghazali membagi pengertian taqwa kepada tiga keteÂgori, yaitu: Pertama, taqwa berarti takut, seperti firman Allah Swt:Waiyyaya farhabun (dan hanya kepadakulah kalian harus takut ). Kedua, taqwa bermakna taat, sesuai dengan firman Allah: ItÂtaqullah Haqqa tuqatih, Ibnu Abbas menafsirkanÂnya dengan athi'ullaha haqqa thuqatih. Ketiga, taqwa yang berarti tanzih al-qulub anidz dzunuub (membersihkan hati dari segala dosa), Makna taqwa yang ketiga inilah yang popular di dalam masyarakat Indonenesia. Pengosongan hati dari sifat tercela seperti itba' al-hawa (mengikuti hawa nafsu), ujub (membanggakan diri), Riyaa (pamer dalam ibadah) sum’ah (mendengar2kan amalanÂnya), takabbur (sombong), thama’ (rakus), hasud (dengki), hiqd (dendam) dan hub al-dunya (cinta dunia berlebihan), kemudian menghiasinya denÂgan sifat-sifat terpuji seperti syukur, ridha, sabar, qanaah (merasa cukup dengan pemberian Allah), zuhud, tawakkal, dan ikhlas merupakan wujud dari ketakwaan yang sebenarnya yang nantinya memancar melalui perkataan, perbuatan, dan kebijakan seseorang. Dalam Al-Qurán dikatakan:
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33