Berita

nasaruddin umar:net

Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (74)

Demaskulinisasi Penafsiran Al-Qur'an (4)

RABU, 18 MEI 2016 | 09:09 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

Allah Swt menegaskan: Inna akramakum 'inda Al­lah atqakum (Sesungguh­nya yang paling mulia di sisih Allah ialah orang-orang yang paling bertaqwa/Q.S. Al-Hujurat/49:13). Dalam beberapa ayat diindikasikan orang-orang yang bertaqwa yakni "Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang mena­han amarahnya dan memaafkan (kesalahan) oraang" (Q.S.Ali 'Imran/3:133). Kualitas muttaqin tidak ditentukan oleh jenis kelamin, etnik, atau bangsa tertentu. Tidak pernah diisyarat­kan kaum laki-laki memiliki potensi untuk lebih bertaqwa dibanding kaum perempuan. Bahkan dari ayat tadi diisyaratkan justru yang berpo­tensi meraih ketaqwaan ialah mereka yang memiliki sikap keprihatinan yang tinggi terh­adap problem umat. Sifat-sifat kepengasihan dan kepenyayangan biasanya lebih dekat ke­pada kaum perempuan, karena mereka sering terlatih menjadi pencinta sejati (the saint lover). Kaum perempuan sering menjalani spiritual training terutama ketika menjalani masa kehamilan dan menyusui bayinya.

Kelebihan seorang perempuan ialah kemam­puannya untuk mengekspresikan easa cinta dan kasih sayang, yang justru penting untuk mendu­kung kapasitas diri sebagai hamba ('abid) dan sebagai representative Tuhan di bumi (khalifah). Dalam menyukseskan kedua misi manusia ini, komposisi kualitas feminine dan maskulin amat diperlukan. Jika manusia over masculine di da­lam menjalankan misi kekhalifahan maka bisa sangat berbahaya. Bisa saja terjadi melakukan eksploitasi alam melampaui ambang daya du­kungnya sehingga terjadi kerusakan alam. Se­baliknya, mengeliminir kualitas maskulin dalam menjalankan misi manusia sebagai 'abid, maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah fatalisme keagamaan, yakni kesalehan individ­ual yang tidak membawa dampak ke dalam ke­hidupan sosial.

Keseimbangan sifat-sifat maskulin dan femi­nine sangat diperlukan di dalam menjalani ke­hidupan ini. Kualitas maskulin sangat mem­bantu manusia dalam menjalankan misinya sebagai khalifah dan kualitas feminin sangat membantu manusia dalam menjalankan mis­inya sebagai 'abid. Idealnya, jika komposisi kedua kualitas ini menyatu dalam diri setiap orang, maka yang akan terjadi adalah kedama­ian kosmopolit (rahmatan li al-'alamin) di tingkat makrokosmos dan negeri tenteram di bawah lindungan Tuhan (baldah thayyibah wa Rab al-Gafur) di tingkat mikrokosmos. Konsep kesera­sian pasangan (azwaj) dalam Islam sekali lagi perlu ditegaskan, bukan hanya dalam level ma­nusia tetapi juga mencakup keserasian ciptaan alam semesta. Bahkan bukan hanya dalam bentuk fisik tetapi juga pasangan yang lebih absrak. Banyak ayat yang menjelaskan akan hal ini, di antaranya ialah: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah. (Q.S. al-Zariyat/51:49). Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (Q.S. Yasin/36:36).


Diperlukan metodologi lebih komperhensif di dalam memahami ayat-ajat jender di dalam Al-Qur'an. Kita tidak boleh alergi terhadap metod­ologi yang pernah digunakan orang lain di da­lam memahami kitab sucinya. Dari manapun datangnya sebuah metodologis jika itu meng­hasilkan pemahaman yang lebih sesuai dengan tujuan umum syari'ah (maqashid al-syari'ah) dapat dipertimbangkan. Hanya saja yang per­lu diperhatikan, metodologi yang akan dikem­bangkan di dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an tidak boleh bertentangan dengan atau menabrak sendi-sendi utama ajaran Islam. Di antara metodelogi yang dapat dipertimbangkan secara selektif dan kritis ialah metode herme­neutic, metode semantic, metode semiotic, me­tode historisme, dan metode filologi.  ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya