Berita

arief-richard

Menpar: Tidak Ada Jalan Lain Kecuali Go Digital!

SELASA, 03 MEI 2016 | 01:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Australia siap bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang pariwisata khususnya menggarap pasar Timur Tengah. Kesiapan tersebut tercapai setelah Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengusulkan paket kerjasama kepada Minister for Tourism and International Education and Minister Assisting the Minister for Trade and Investment Australia, Senator the Honorary Richard Colbeck.

"Jika Australia tidak berkeberatan, kami akan paketkan originasi Middle East, ke Bali-Lombok, Jakarta, atau Surabaya, connect ke beberapa kota di Australia, seperti Darwin, Perth, Melbourne, Sydney, Adelaide, dan kota mana saja yang diminati," ungkap Menpar dalam dalam pertemuan dengan Richard Colbeck di Qantas Chairmans Lounge, Bandara Kingsford Smith, Sydney, seperti dikutip dari rilisnya (Senin, 2/5).

Kebetulan, Kemenpar memang sudah teken kesepahaman untuk menjalin kerjasama dengan Emirates dari Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), saat Arabian Travel Market, pekan lalu. Emirates akan membuka rute penerbangan ke Lombok dan Surabaya, setelah Jakarta 14x dalam seminggu dan Bali 6x seminggu. Emirates juga sangat ingin terbang lagi, menambah slot di Jakarta dan Bali, yang saat ini rata-rata sudah hampir 80 persen terisi.


"Itu ide yang sangat bagus, kami tertarik dengan gagasan satu paket untuk dua destinasi, Indonesia-Australia," jawab Richard.

Pasar Middle East itu cukup besar. Ada yang menyebut 140 juta outbond dalam setahun. Lebih besar dari mainland China, yang tahun lalu 110 juta outbond. Bedanya, China itu satu negara, kalau Middle East itu banyak negara dan punya regulasi sendiri-sendiri. "Kami mau, kami akan jajaki dan bicarakan dulu, segera kita tindaklanjuti," sahut Richard.

Satu usulan lagi yang langsung direspons cepat Australia, yakni single package untuk originasi Tiongkok ke Indonesia-Australia. Richard rupanya juga melirik pasar di Balik Tembok China yang sangat potensial itu. Arief menjelaskan bahwa Indonesia baru mendapatkan 1,2 juta wisman asal Tiongkok, padahal ada 110 juta yang berwisata ke luar China setiap tahunnya. Jadi baru 1 persen saja yang terbang ke Indonesia.

Menpar Australia Richard Colbeck pun buru-buru memotong pembicaraan Arief Yahya. "Sama.. Sama.. Australia juga cuma 1 persen saja! Sama!" sahut Richard yang memang sudah pernah berkunjung ke Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar di Merdeka Barat Jakarta itu.

Richard Colbeck juga memberi lampu hijau buat Arief Yahya untuk belajar digital market place dari Negeri Kanguru itu. Senin, 2 April 2016 ini, Stafsus Bidang IT Kemenpar, Samsriyono dan Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana terbang ke Canberra, ibu kota Australia untuk mendapatkan penjelasan detail bagaimana platform digital yang dimiliki Australia, skema manajemennya, operasional dan regulasinya, dan proses membangunnya.

Seperti diketahui, Arief Yahya memang ingin mengembangkan digital market place Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Ujungnya adalah memberi kemudahan pada costumers untuk menjangkau Indonesia. Lebih mudah, lebih murah, lebih dekat, lebih cepat, lebih meyakinkan. "Tidak ada jalan lain, kecuali go digital!"[zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya