Berita

ilustrasi

Komjen Buwas Temukan 500 Ekor Sapi Belum Dipotong Padahal Sudah Penuhi Syarat

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 | 00:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso memeriksa tempat penggemukan sapi di wilayah Tangerang. Pemeriksaan ini menyusul terjadinya kelangkaan daging sapi.

"Kan karena ada kelangkaan daging, kami mau cek tempat penampungan sapi ini. Bisa saja kelangkaan (daging) karena ada unsur kesengajaan," kata Budi Waseso melalui pesan singkat kepada wartawan, Jakarta, Rabu (12/8), seperti dilansir Antara.

Usaha penggemukan sapi yang diperiksa tersebut merupakan milik PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS) yang terletak di Jalan Kampung Kelor Nomor 33 Kecamatan Sepatan, Tangerang. Perusahaan tersebut dimiliki oleh tiga orang yakni BH, PH dan SH.

Dari penelusuran polisi, SH diketahui juga merupakan pemilik PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM).

Dari sidak Bareskrim tersebut, diketahui ada 500 ekor sapi yang ditahan untuk tidak dijual meski sudah waktunya dipotong.

"Dari 3.614 ekor sapi di peternakan ini, ada 500 ekor yang sudah memenuhi persyaratan untuk dipotong tapi tidak dilakukan, melainkan tetap berada di peternakan PT BPS," ujar Waseso.

Sementara Kasubdit Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Helmy Santika mengatakan ketiga pemilik PT BPS itu diduga sengaja menimbun 500 ekor sapi siap potong tersebut.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi memeriksa para pemilik peternakan dan beberapa saksi lainnya.

"Tindakan yang telah kami lakukan memasang police line di lokasi, memeriksa saksi dan mengamankan data atau dokumen terkait keluar masuknya sapi," kata Helmy. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya