Berita

ilustrasi

Mendesak, Mendag harus Buktikan Stok Daging Aman

SELASA, 11 AGUSTUS 2015 | 03:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, menyatakan bahwa stok daging sapi saat ini masih cukup untuk dua hingga tiga bulan ke depan. Mendag diminta membuktikan ucapan tersebut.  Sebab harga daging sapi saat ini tinggi karena adanya kelangkaan akibat adanya indikasi penahanan stok sapi masuk ke pasar.

Makanya, menurut anggota Komisi IV DPR RI dari PKS, Hermanto, pembuktian tersebut harus segera dilakukan agar sekaligus para pedagang yang saat ini mogok berdagang bisa kembali berjualan dan melayani konsumen.

"Bukti bahwa stok daging sapi cukup adalah tersedia di pasar dan dijual dengan harga yang wajar. Tapi, yang terjadi saat ini, di banyak pasar, terutama di Bandung, daging sapi tidak tersedia karena pedagangnya mogok jualan," jelas anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto, dalam siaran persnya (Senin, 10/8).
 
"Jika ada indikasi penahanan stok sapi masuk ke pasar, Hermanto minta aparat untuk segera menindak pelakunya.

"Terjunkan aparat untuk mengontrol tata niaga daging sapi dari hulu ke hilir.  Lalu, tertibkan semua pihak yang melakukan penahanan stok tersebut," jelas politisi PKS dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I tersebut.

Di saat yang bersamaan, lanjutnya, pemerintah diminta melakukan operasi pasar setiap hari secara berkelanjutan sampai harga daging sapi kembali normal.

Namun, apabila setelah dilakukan berbagai upaya, ternyata dalam beberapa hari ke depan harga tidak kunjung normal, menurutnya, berarti stok memang tidak cukup, "Untuk mencukupinya upayakan berasal dari produksi dalam negeri," katanya.

Selain itu, Hermanto juga mengingatkan bahwa jika produksi dalam negeri tidak cukup, pemerintah jangan sampai terlena dengan impor. Bahkan, ia meminta volume impor daging sapi harus berkurang dari tahun ke tahun, "Kalau volume impor tidak berkurang, maka pembangunan peternakan kita gagal," tutupnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya