Berita

Hikmah/net

Hukum

Hikmah 'Gigit Jari' Gagal Jenguk Suami di Rutan KPK

SENIN, 20 JULI 2015 | 13:37 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

. Istri Bupati Pulau Morotai Maluku Utara Rusli Sibua, Hikmah menyambangi Gedung KPK Jakarta, Senin (20/7). Kedatangan dirinya kali ini untuk menjenguk sang suami yang ditahan oleh lembaga antirasuah itu sejak 8 Juli 2015 dalam kasus sengketa Pilkada Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi.

Namun, Hikmah hanya bisa 'gigit jari' lantaran pada hari ini jadwal besuk tahanan KPK tak dibuka mengingat masih waktu libur Lebaran. Padahal, dirinya mengaku membawa makanan serta pakaian untuk suaminya yang telah menyandang status tersangka tersebut.

"Sudah bawa kue, baju. Tidak ada pemberitahuan dari KPK. PH (Penasihat Hukum) bilang bisa, ternyata tidak bisa (besuk)," terang Hikmah di Gedung KPK di kawasan Kuningan.


Namun, dia tak berkecil hati karena belum bisa menjenguk suaminya tersebut hari ini. Menurut Hikmah, dirinya berencana kembali membesuk Rusli pada hari Kamis mendatang dimana jadwal besuk kembali dibuka pihak KPK.

"Enggak bisa dikasih (barang bawaan), rencananya Kamis balik lagi. Saya sering kesini sih," tukas wanita yang mengenakan kerudung merah dengan pakaian motif kembang.

Sebelumnya, KPK menetapkan Rusli sebagai tersangka dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Pulau Morotai di MK pada 26 Juni 2015. Dia diduga memberi uang sebesar Rp 2,989 miliar kepada Akil Mochtar selaku Ketua MK saat itu, sebagai imbalan agar dimenangkan dalam sidang sengketa tersebut.

Dalam sengketa Pilkada Pulau Morotai yang diikuti 6 pasang calon pada 16 Mei 2011 itu, dimenangkan oleh pasangan Arsad Sardan dan Demianus Ice. KPU menetapkan pasangan tersebut sebagai Bupati/Wakil Bupati periode 2011-2016 dengan menerbitkan SK KPU pada tanggal 21 Mei 2011.

KPK menjerat orang nomor satu di Pulau Morotai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto 55 ayat (1) ke-1 KUHP. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya