Berita

Johannes Pujasumarta/net

Uskup Mgr. Pujasumarta: Keindahan Itu Mempersatukan

SELASA, 02 JUNI 2015 | 02:54 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Keindahan itu mempersatukan. Apapun agamanya, diyakini keindahan dapat mempersatukan umat manusia tanpa harus membedakan satu sama lain.

"Semoga keindahan yang menyatukan dan sekaligus mempersatukan itu dapat diwujudkan oleh para seniman Indonesia melalui karyanya," demikian ditekankan Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang (KAS), Mgr. J. Pujasumarta dalam peluncuran sayembara cipta rupa patung, lukisan dan fotografi Bunda Maria di Gereja Hati Kudus Yesus, Ganjuran, Bantul, Jogyakarta, Sabtu (30/5) lalu.
 
Sayembara yang diselenggarakan oleh Pagujuban Maria Indonesia ini akan berlangsung dari Mei 2015 hingga 2016. Tema sayembara ini adalah, 'Maria Bunda Segala Suku' yang mencoba melukiskan keindahan Bunda Maria dari sudut pandang budaya berbagai suku yang ada di Indonesia.


Beberapa tokoh agama dan masyarakat menghadiri acara tersebut termasuk I Wayan Sumerta dari Hindu, Bante Badra Palu dari Budha, Fu Kwet Khiong dari Gereja Santapan Rohani Indonesia (GSRI) Jakarta, juga DR Kardi Laksono dari Institut Seni Yogyakarta (ISI), Vikaris Episkopalis (VIKEP) Jogyakarta, Saryanto Pr dan Sr Gemma OP.
 
"Saya mengatakan keindahan itu mempersatukan dan kita akan mencoba mengungkapkan keindahan seorang Bunda Maria yang memancarkan kasih Allah. Semoga misi ata pesan ini yakni Maria-Bunda segala suku mampu menghadirkan Bunda Maria versi Indonesia serta yang melukiskan sesuai dengan budaya masing-masing agar ada perasaan dekat," ujar Mgr. Pujasumarta.
 
Menanggapi sayembara tersebut, Pendeta Fu Kwet Khiong menyatakan bahwa, Gereja Katolik dengan telah membuka diri untuk mengatasi segala perbedaan yang ada melalui seni pembuatan patung dan lukisan dan ini dilakukan dalam bingkai kesatuan suku, agama ataupun ras. Bunda Maria yang selama ini berwajah Eropa, ujar Pendeta Fu, dicoba dihadirkan dalam rupa Indonesia.
 
"Oleh karena itu saya mengusulkan, patung dan lukisan yang datang dari berbagai penjuru Indonesia, hendaknya dipamerkan di Museum Fatahilah Jakarta. Nilai seni itu harus dihargai sebagai bentuk kekayaan suku dan sekaligus karya yang ada di Indonesia," ujar Pendeta Fu.
 
Sementara itu Bante Badra Palu dari Budha menegakan bahwa kegiatan cipta rupa Bunda Maria ini merupakan simbol kasih. Seperti seorang seminan yang selalu ingin menghasilkan karya yang terbaik dan indah, hendaknya begitu pula kehidupan kita sebagai umat manusia. "Mari menyelesaikan hidup kita dengan karya yang terbaik, ujar Bante Badra.
 
Penggagas sayembara Gomas Harus mengatakan bahwa lomba tersebut selain merupakan bentuk devosi kepada Bunda Maria dengan cara lain. Mengingat bahwa pematung, pelukis dan fotografer bukanlah monopoli seniman Katolik, peluncuran sayembara itu dihadiri oleh para pemuka agama lain.  Oleh karena itu, sayembara ini terbuka untuk umum.
 
Kardi Laksono dari ISI menjelaskan bahwa keindahan itu mengatasi segala perbedaan yang substantif.  Menurutnya, kehancuran dunia dalam segala bentuk itu dimungkinkan terjadi karena manusia tidak dapat lagi menghargai keindahan.
 
Dalam penjelasannya, I Wayan Sumerta menggarisbawahi bahwa cipta rupa dala bentuk patung ataupun lukisan salah satu tokoh suci sama saja dengan menghadirkan Tuhan dalam keindahan atau menghadirkan yang tiada menjadi ada.  Perdamaian ataupun kedamaian hanya bisa terwujud jika keindahan itu bisa hadir dalam kehidupan sehari-hari. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya