Berita

Bea dan Cukai Sambut Baik jika KPK Dilibatkan Seleksi Dirjen

SELASA, 17 MARET 2015 | 17:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Internal Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, menyambut baik jika KPK dan PPATK dilibatkan dalam proses seleksi calon Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Hal ini seiring proses seleksi yang akan dilakukan Kementerian Keuangan untuk mencari pengganti Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono, yang akan menjabat di Kementerian Koordinator Kemaritiman.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Ditjen Bea dan Cukai, Haryo Limanseto, mengungkapkan dengan pelibatan dua lembaga tersebut, Dirjen Bea dan Cukai  diharapkan dipimpin sosok yang bebas korupsi dan berintegritas.

"Pada prinsipnya kami mendukung," tegas Haryo Limanseto saat dihubungi petang ini, Selasa (17/3).

KPK sendiri sebelumnya sudah menyatakan siap menindaklanjuti jika ada institusi negara yang meminta rekomendasi KPK terkait seleksi pemilihan pejabat. Termasuk, soal seleksi Dirjen Bea dan Cukai. "Ya tergantung dari pihak yang meminta, kalau ada yang meminta, kita siap," kata Plt Pimpinan KPK, Johan Budi.

Kinerja KPK dalam memberantas korupsi tidak akan terganggu kalau memang dilibatkan. Karena KPK punya bagian yang akan melakukan kajian pemberian rekomendasi tersebut. "Jadi ini tugasnya dibagi-bagi dan tidak mengganggu KPK dalam memberantas korupsi. Malah ini bagian dari pencegahan korupsi," cetus Johan.

Namun, kata Haryo Limanseto melanjutkan keterangannya, Menteri Keuangan yang berwenang menentukan teknis pelibatan lembaga lain dalam proses seleksi tersebut. Termasuk, bagaimana soal teknis mengajak KPK dan PPATK. "Ini tentunya kewenangan Menteri Keuangan bagaimana menentukan caranya, menentukan panselnya, kemudian tahap-tahapnya," kata Haryo.

Yang jelas, apa yang ditentukan Kementerian Keuangan, pihaknya akan mengikutinya. "Saya berharap, siapapun dirjen yang terpilih, akan membawa kebaikan dan kemajuan (bagi Ditjen Bea dan Cukai)," tandas Haryo.[zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

LPSK Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus bagi Korban Kekerasan Seksual

Jumat, 18 Oktober 2024 | 05:57

Siap-siap, Toyota bZ4x Segera Dijual Usai Dipakai Acara Pelantikan Presiden dan Wapres

Jumat, 18 Oktober 2024 | 05:42

Supriatna Gumilar Jadi Tersangka, Fraksi PAN DPRD Jabar: Tunggu Keputusan DPP

Jumat, 18 Oktober 2024 | 05:23

Ini Rencana Muhadjir Setelah Tak Lagi Jadi Menteri

Jumat, 18 Oktober 2024 | 04:58

46 Dugaan Pelanggaran Ditangani Bawaslu Jabar hingga Oktober 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 04:34

Persib Tanpa 3 Pemain Kunci Saat Jamu Persebaya

Jumat, 18 Oktober 2024 | 03:58

Publik Apresiasi Gakkumdu yang Tetapkan Wakil Walikota Metro sebagai Tersangka

Jumat, 18 Oktober 2024 | 03:36

Ketua DPRD Kota Madiun Bantah Walk Out Saat Sidang Paripurna

Jumat, 18 Oktober 2024 | 03:18

Harapan STY agar Kevin Diks Debut Bulan Depan Sulit Terwujud

Jumat, 18 Oktober 2024 | 02:58

DPR Akan Proses Hasil Seleksi Capim dan Dewas KPK Usai Pengumuman Kabinet

Jumat, 18 Oktober 2024 | 02:49

Selengkapnya