Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingkari janjinya sendiri kalau menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Karena semasa kampanye, Jokowi berjanji tidak menghapus subsidi BBM.
Janji untuk tidak menghapus subsidi BBM tersebut diucapkan Jokowi di depan anggota IPOI (Ikatan Persaudaraan Ojek Indonesia) tanggal 16 Juni 2014 di jalan Borobudur 18 Jakarta Pusat.
Demikian disampaikan Koordinator Forum Relawan Pemenangan Jokowi-JK, Indro Tjahyono, dalam keterangan pers yang diterima malam ini (Rabu, 12/11).
Menurut Indro, untuk mengatasi persoalan BBM, diperlukan tindakan yang terukur, fundamental dan menyeluruh. Bukan hanya menaikkan harga dan mencabut subsidi BBM,†tambahnya.
Ia menjelaskan, rencana pemerintah menaikkan harga BBM telah diikuti kenaikan harga barang barang kebutuhan pokok masyarakat. Oleh karena itu, kenaikan harga BBM, katanya, dipastikan akan semakin membebani masyarakat.
Pemerintah harus mengeluarkan statemen bahwa subsidi BBM tidak jadi dihapuskan agar pasar tidak bergejolak dan harga harga kembali normal,†tegasnya.
Indro memastikan bahwa para relawan sangat mendukung langkah Jokowi yang hendak memberantas mafia minyak. Menurutnya, watak untuk membuat rakyat menderita bukanlah perilaku asli atau genuine dari Jokowi
Sekarang kan katanya sudah membeli minyak langsung tanpa melalui makelar. Itu kita dukung. Namun,kalau harga minyak tetap naik tentu rakyat akan semakin menganggap aneh dan bertanya-tanya, sebenarnya mafia minyak sudah dibubarkan atau belum?†tambah koordinator Forum Aktivis 77/78.
[zul]
