Berita

Publika

Selamatkan Merangin dari Penambangan Emas Liar

RABU, 27 AGUSTUS 2014 | 13:04 WIB

AKTIVITAS penambangan emas liar yang dilakukan di beberapa titik yang berada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi telah meresahkan masyarakat dan terbukti  mencemari lingkungan setempat, terutama aliran sungai yang praktis tidak dapat digunakan lagi untuk kegiatan MCK sebagai efek dari penambangan liar tersebut.

Sungai yang terkena dampak parah oleh aktivitas penambangan ini adalah Sungai Mesumai, yang berada di Kecamatan Batang Mesumai Kabupaten Merangin. Sebagian besar masyarakat setempat sangat bergantung pada sungai untuk kegiatan MCK. Karena daerah tersebut adalah tempat kelahiran saya, tingginya kebutuhan masyarakat terhadap aliran sungai sangat saya pahami.

Saat masih kecil dulu, di sungai inilah tempat kami bermain dengan penuh keceriaan bersama teman-teman dan menagkap ikan yang berkembang biak dengan baik karena kondisi sungai yang masih alami. Airnya sangat jernih di saat musim kemarau. Tidak jarang di antara masyarakat setempat langsung meminum air sungai tersebut disaat haus tanpa dimasak terlebih dahulu.


Saat ini sungai yang indah tersebut hanya tinggal kenangan, kondisinya semakin parah, keruh berlumpur, tak ada lagi gelak tawa anak-anak yang beramin disungai dan tidak dapat digunakan lagi oleh masyarakat. Yah, inilah realitas yang terjadi sebagai bentuk dari akibat lemahnya penindakan hukum yang seharusnya dapat dilakukan oleh pihak berwajib dengan menutup aktivitas penambangan liar dan menindak tegas pelakunya.     

Menurut  informasi dari masyarakat yang mengeluhkan kondisi akibat dari dampak penambangan tersebut,  aktivitas penambangan  liar di daerah setempat sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini.  Namun tidak ada penindakan tegas dari pihak berwajib, sesekali memang ada razia yang dilakukan, tapi setelah itu aktivitas penambangan berjalan seperti biasa lagi. Masih menurut pengakuan masyarakat setempat, modus yang dilakukan disana adalah, pemilik tanah bekerjasama dengan para pemilik modal yang datang dari daerah lain dengan pembagian presentasi yang disepakati. Untuk mengamankan aktivitas penambangan, tidak sedikit dantara mereka juga melibatkan jasa oknum aparat berseragam untuk keamanan.

Tentunya, kondisi ini telah berdampak pada kerugian masyarakat banyak sebagai akibat dari kerusakan lingkunagan yang dihasilkan dari penambangan. Semoga pemerintah daerah Kabupaten Merangin dapat bertindak lebih tegas dalam menyikapi kasus ini. Jika memang pemerintah daerah tidak mampu dan tidak mau berbuat banyak untuk penyelesaian  kasus ini, sebaiknya pemerintah pusat dapat turun tangan agar masyarakat tidak terus menerus  menjadi korban dari aktivitas segelintir orang yang memiliki kepentingan dan hanya bertujuan untuk menggeruk keuntungan semata. Selamatkan daerah kami.
 

Donk Ghanie
Putra kelahiran Kabupaten Merangin – Jambi.
Saat ini tinggal di Jakarta.
HP / SMS: 082 125 388 xxx


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya