Berita

Politik

Debat Kedua Prabowo-Jokowi Diakhiri Skor Imbang

SELASA, 17 JUNI 2014 | 01:14 WIB | OLEH: SYAFRIL SJOFYAN

SEDIKIT malas saya coba uraikan evaluasi pribadi dari Debat Capres pada Minggu malam (15/6), karena tidak akan mengubah bagi yang telah tetap pilihannya. Apapun analisa objektif diberikan, malah nanti yang menganalisa dinilai berpihak.

Namun beberapa sahabat mendesak saya memberikan evaluasi debat kedua ini, karena debat kedua hanya antara Prabowo dan Jokowi. Pertama; Kedua capres punya keterbatasan pengetahuan dan itu diperlihatkan dari penjelasan mereka. (Ini saya kaitkan dengan penjelasan Dr. Rizal Ramli di Sindo TV). Salah satunya Jokowi memberikan jawaban tentang double track jalan Kereta Api di Sumatera, Kalimantan dan lainnya, yang seharusnya Prabowo kejar bahwa double track itu cocok untuk daerah lalu lintas padat di Jawa, sementara di Sumatera cukup dengan single track. Lalu mengenai tol laut tetap akan mahal biaya transportasinya dan lama waktu perjalanannya. Dan seharusnya Prabowo menyampaikan sebaiknya di Papua dibuatkan pabrik semen.

Selanjutnya, sewaktu Jokowi mengeluarkan contoh kartu sehat, pada sesi pertanyaan Prabowo bisa mengejar dengan sudah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang telah menjangkau 80 juta penduduk, dan tinggalkan ditingkatkan. Tidak perlu lagi ada kartu sehat. Tapi dikarenakan keduanya punya keterbatasan pengetahuan, ya semua bicara di awang-awang, dan menutupinya dengan saling salam dan cipika cipiki.

Kedua: Jokowi diuntungkan dengan perkiraan orang sebelumnya under estimate bahwa dia tidak bisa omong ( terkenal dengan komentar pendek; ora mikir, rapopo ), namun pada kenyataan Prabowo yang kehabisan kata-kata ( tigha kali moderator menyatakan Prabowo masih punya waktu ), sementara Jokowi mempergunakan waktu secara penuh. Kesan Jokowi tidak tahu apa-apa telah terhapus.

Ketiga: Jokowi cukup cerdik untuk sedikit "mempermalukan" Prabowo dengan menanyakan tentang TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah ), dan pancingannya ini mengena.

Keempat: Dalam sesi pertanyaan mengenai program Rp 1 miliar setiap desa oleh Prabowo, dengan "santun" dipatahkan oleh Jokowi, bahwa program tersebut sudah ada di UU Pedesaan, bahkan besarannya bisa lebih besar.

Kelima: Dalam sesi pembukaan dan closing, seperti biasa Prabowo unggul dengan gaya dan orasi kata-kata yang tersusun. Jokowi seperti biasa penjelasannya pendek, namun dia bisa memanfaatkan dengan pernyataan cukup bagus bahwa dia hanya tunduk kepada aturan Konstitusi dan Kehendak Rakyat, untuk menjawab kesan yang diberikan oleh timses Probowo bahwa selama ini ia hanya boneka.

Demikian evaluasi pendek saya tentang debat kedua capres Prabowo VS Jokowi. Jika mau diberi skor (karena lagi musim Piala Dunia) adalah skor 1-1 hasil seri pada debat kedua. Sedangkan debat perdana 1-0 utk kemenangan Jokowi-JK.

Debat sebenarnya tidak akan mempengaruhi pendukung yang sudah berketetapan hati. Apalagi bagi pendukung fanatik, akan menyatakan evaluasi ini omong kosong.

Tapi, bagi yang masih ragu pasti masih menunggu pada debat berikutnya. Kepada tim ahli atau Tim Penasihat Prabowo dan Jokowi, silakan persiapkan jagonya dengan sebaik-baiknya. Berikan masukan yang logis dan masuk akal bagi rakyat, tidak perlu menggebu-gebu, yang akhirnya tidak akan bisa direalisasikan.

*Penulis adalah Aktivis Gema 77-78

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya