Berita

Eva K. Sundari

Eva: MUI harus Kecam Masjid Dijadikan Tempat Kampanye

SABTU, 31 MEI 2014 | 21:12 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tim Media Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, membantah pernah melontarkan pernyataan bahwa pihaknya akan mengawasi dan memata-matai masjid.

Eva mengaku hanya meminta kepada penyelenggara dan pengawas Pemilihan Presiden 2014 untuk menegakkan Undang-Undang Pemilu yang antara lain tempat ibadah seperti masjid dan gereja, sekolah, fasilitas umum harus steril dari kampanye politik apalagi kampanye hitam.

Hal tersebut ia kemukakan terkait adanya laporan dari relawan-relawan pendukung Jokowi-JK di Jawa Barat dan Jakarta tentang beredarnya selebaran dan tabloid OBOR RAKYAT di masjid-masjid dan pondok-pondok pesantren yang bernuansa SARA dan mendiskreditkan pasangan Jokowi-JK.

Kampanye hitam tersebut menurut laporan relawan, juga terdapat dalam khotbah-khotbah yang sekali lagi, mendiskreditkan pasangan Jokowi-JK dengan kalimat-kalimat SARA.

"Seharusnya MUI mengecam penggunaan tempat ibadah untuk kegiatan kampanye politik," kata Eva dalam siaran persnya (Sabtu, 31/5).

Menurut Eva, tempat ibadah, sekolah dan fasilitas umum haruslah steril dan netral dari aktivitas kampanye sesuai amanat UU 42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pasal 41 c dan h. "Semua warga negara termasuk calon presiden dan tim suksesnya wajib mematuhi undang-undang tersebut," kata Eva.

Pelaksanaan undang-undang tersebut juga wajib dan dapat diawasi oleh seluruh warga negara Indonesia agar netralitas tempat ibadah tetap terjaga.

"Seluruh WNI berhak beribadah secara tenang dan bebas di tempat-tempat ibadah tersebut.  Masyarakat yang menengarai pelanggaran dapat melaporkan ke Panwas disertai bukti-buktinya," kata Eva.

Kepada Rakyat Merdeka Online sebelumnya, Eva Sundari mengaku sudah mendengar instruksi Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur agar kader Banteng yang muslim harus memantau materi ceramah khatib Jumat.

"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif. Serangan ke Jokowi-JK minta ampun, fitnah, bahkan beberapa penceramah melakukan kampanye hitam secara masif," jelasnya.

Selain itu, Eva menambahkan, di beberapa masjid di Cirebon, Jawa Barat, juga beredar tabloid terbitan Obor Rakyat yang menulis soal capres boneka. Tabloid tersebut tidak ada alamatnya.

"Karena itu tampaknya, teman-teman mulai mikir kok masjid jadi tempat menyebarkan fitnah, serangan. Jadi diperlukan pemantauan. Kalau bisa direkam agar supaya masjid tidak dikotori fitnah. Kita kumpulin, seperti tabloid penerbit Obor Rakyat, lalu dilaporkan nanti," ungkapnya.

Menurutnya, instruksi yang sama bukan tidak mungkin akan berlaku untuk seluruh kader muslim di seluruh Indonesia. "Yang punya ide itu Jaktim dulu. Bukan tidak mungkin diikuti seluruh (Indonesia). Karena di Jabar sangat meluas," tandasnya.

Sebelumnya, instruksi itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Jakarta Timur, William Yani lewat akun Twitter @news_pdip kemarin. "Ketua dpc pdip jaktim instruksikan khusus kpda kader dan pendukung#JKWJK yang muslim untuk sholat jumat besok dan memantau penceramah jumat-an." [zul]

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya